Presiden Prabowo Harap Besar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Sukses Nasional
Wakil Kepala Staf Kepresidenan sampaikan Presiden Prabowo Subianto sangat optimis dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditargetkan rampung dalam setahun, meskipun tantangan implementasinya masih besar.

Presiden Prabowo Subianto menyimpan harapan besar terhadap keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini telah berjalan di sejumlah wilayah di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Kepala Staf Kepresidenan, Muhammad Qodari, saat kunjungan ke Boyolali, Jawa Tengah, Senin (3/2).
Menurut Qodari, antusiasme masyarakat terhadap MBG sangat positif. Ia bahkan menerima banyak laporan ucapan terima kasih dari para siswa yang menjadi penerima manfaat. "Pak Prabowo punya harapan luar biasa terhadap MBG ini," ujar Qodari, "reaksi masyarakat sangat bagus, saya dapat laporan di beberapa tempat ada ucapan-ucapan terima kasih dari siswa."
Presiden Prabowo menilai MBG sebagai program krusial untuk mencetak generasi bangsa yang unggul dan kompetitif. Program ini dianggap sebagai investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Oleh karena itu, percepatan implementasi MBG menjadi prioritas utama.
Meskipun demikian, Qodari mengakui adanya tantangan besar dalam mempercepat implementasi MBG. Target awal mencapai 83 juta penerima hingga tahun 2029, kini diharapkan dapat tercapai lebih cepat. "Tantangan besar kami bisa melakukan MBG secepat mungkin kepada seluruh masyarakat Indonesia. Awalnya kan 83 juta penerima sampai dengan tahun 2029, namun karena bisa melakukan penghematan APBN, maka dalam waktu setahun bisa diselesaikan," jelasnya.
Untuk menjangkau 83 juta penerima manfaat, dibutuhkan sekitar 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ini merupakan tantangan logistik dan operasional yang cukup signifikan. "Tantangannya di sana, bagaimana gagasan besar ini bisa diimplementasikan di lapangan. Gagasan luas, penerima banyak, dan perlunya gotong royong dari berbagai kalangan," tambah Qodari.
Data dari Badan Gizi Nasional (BGN) per akhir Januari 2025 menunjukkan baru terdapat 240 SPPG di seluruh Indonesia, melayani sekitar 600.000 penerima manfaat. Jumlah ini masih jauh dari target yang diharapkan. "Tantangan besar, ini baru ngomong ratusan, belum sampai puluhan ribu," kata Qodari mengakui keterbatasan saat ini.
Keberhasilan MBG membutuhkan kolaborasi berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat dan daerah, hingga masyarakat sipil. Komitmen dan kerja keras bersama akan menentukan keberhasilan program ini dalam meningkatkan gizi anak Indonesia dan mencetak generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas.