Produksi Garam Sumenep Melonjak 17 Ribu Ton di Tahun 2024
Produksi garam rakyat di Sumenep, Jawa Timur, melampaui target tahun 2024 dengan peningkatan sebesar 17 ribu ton, berkat cuaca kemarau yang panjang dan pemanfaatan teknologi geomembran.
Sumenep, Jawa Timur berhasil melampaui target produksi garam rakyat pada tahun 2024. Peningkatan produksi garam mencapai 17 ribu ton, melebihi target awal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat. Sukses ini terjadi berkat beberapa faktor kunci yang akan kita bahas lebih lanjut.
Pemerintah Kabupaten Sumenep menetapkan target produksi garam rakyat sebanyak 129.419,27 ton di tahun 2024. Namun, hasil produksi akhir menunjukkan angka yang jauh lebih tinggi, yaitu 146.828,68 ton. Artinya, produksi garam rakyat di Sumenep meningkat sebesar 17.409,41 ton atau sekitar 13.4% dari target awal. Kepala Bidang Perikanan dan Budi Daya Dinas Perikanan Pemkab Sumenep, Edie Ferrydianto, menjelaskan keberhasilan ini.
Menurut Edie, cuaca cerah sepanjang tahun 2024 menjadi faktor utama peningkatan produksi. Musim kemarau yang berlangsung selama sembilan bulan memberikan waktu panen yang lebih panjang bagi para petani garam. Kondisi cuaca yang mendukung ini memungkinkan proses produksi garam berjalan optimal.
Selain faktor cuaca, inovasi teknologi juga berperan penting. Banyak petani garam di Sumenep mulai menggunakan teknologi geomembran, yaitu terpal sebagai alas di lahan tambak. Teknologi ini terbukti mampu mempercepat proses produksi garam, meningkatkan efisiensi, dan hasil panen.
Edie menambahkan, "Produksi garam ini kan faktor penunjangnya adalah musim kemarau yang bagus. Musim kemarau yang panjang memungkinkan produksi garam berlangsung lebih lama dan menghasilkan panen yang lebih banyak."
Dengan demikian, kombinasi cuaca yang mendukung dan adopsi teknologi geomembran telah memberikan dampak signifikan terhadap peningkatan produksi garam di Sumenep. Kedua faktor ini saling melengkapi dan berkontribusi pada keberhasilan melampaui target produksi.
Total luas lahan tambak garam di Sumenep yang mencapai 1.701,43 hektare tersebar di 10 kecamatan. Kecamatan-kecamatan tersebut antara lain Gapura, Kalianget, Saronggi, Pragaan, Gili Genting, Talango, Raas, Arjasa, Kangayan, dan Sapeken, semuanya berkontribusi terhadap peningkatan produksi garam di Kabupaten Sumenep.
Kesimpulannya, peningkatan produksi garam rakyat di Sumenep tahun 2024 menunjukkan keberhasilan strategi yang tepat guna. Kombinasi dari kondisi alam yang mendukung dan penerapan inovasi teknologi terbukti mampu meningkatkan produktivitas dan memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat Sumenep.