Produksi Jagung Kalteng Melonjak 75 Persen di 2024!
Realisasi luas panen jagung di Kalimantan Tengah pada 2024 meningkat drastis hingga 75 persen dibandingkan tahun 2023, mencapai 8.560 hektare dengan produksi 60.380 ton.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Tengah (Kalteng) melaporkan peningkatan signifikan pada produksi jagung di wilayah tersebut sepanjang tahun 2024. Peningkatan ini meliputi luas panen dan total produksi jagung pipilan. Data yang dikumpulkan melalui Survei Kerangka Sampel Area (KSA) menunjukkan peningkatan yang cukup mencolok dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data BPS Kalteng yang dirilis pada Selasa, 4 Maret 2025 di Palangka Raya, realisasi luas panen jagung pipilan di Kalteng pada tahun 2024 mencapai 8.560 hektare. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 2.620 hektare atau 44,14 persen dibandingkan tahun 2023 yang hanya mencapai 5.940 hektare. Kepala BPS Kalteng, Agnes Widiastuti, menjelaskan bahwa data ini mencakup tiga jenis panen: hijauan (580 hektare), muda (2.090 hektare), dan pipilan (8.560 hektare).
Kenaikan produksi jagung pipilan juga sangat signifikan. Produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 28 persen (JPK-KA 28 persen) pada tahun 2024 mencapai 60.380 ton, meningkat 25.910 ton atau 75,17 persen dibandingkan tahun 2023 yang hanya menghasilkan 34.470 ton. Produksi tertinggi pada tahun 2024 tercatat pada bulan Februari, yaitu sebesar 22.420 ton, sementara pada tahun 2023 produksi tertinggi terjadi pada bulan September dengan angka 11.160 ton.
Metode Pengumpulan Data dan Analisis
Agnes Widiastuti menjelaskan bahwa data luas panen jagung pipilan di Kalteng dikumpulkan menggunakan metode KSA (Kerangka Sampel Area). Metode ini, yang dikembangkan oleh BPPT (sekarang BRIN) dan diterapkan oleh BPS, menggunakan pengukuran objektif untuk mengestimasi luas panen. Penggunaan metode KSA ini menjamin akurasi dan objektivitas data yang dikumpulkan.
Metodologi KSA untuk komoditas jagung melibatkan pengamatan di 21.976 sampel segmen lahan berukuran 100m x 100m (1 hektare) di seluruh Indonesia, kecuali DKI Jakarta. Setiap bulan, setiap segmen lahan diamati secara visual di empat titik menggunakan HP berbasis Android. Kondisi pertanaman, mulai dari persiapan lahan hingga panen, didokumentasikan melalui foto dan dikirim ke server pusat untuk diolah.
Data yang dikumpulkan meliputi luas panen hijauan, muda, dan pipilan. Untuk lahan sawah, luas panen dikoreksi dengan besaran konversi galengan, sementara untuk lahan bukan sawah, koreksi galengan tidak diterapkan. Sistem ini memastikan data yang akurat dan komprehensif mengenai produksi jagung di Kalimantan Tengah.
Data yang dikumpulkan melalui metode KSA ini menunjukkan bahwa produksi jagung di Kalimantan Tengah mengalami peningkatan yang sangat signifikan pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan potensi besar sektor pertanian di Kalimantan Tengah dan perlu didukung dengan kebijakan yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
Dengan peningkatan produksi yang signifikan ini, diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah, khususnya bagi para petani jagung di Kalimantan Tengah. Pemerintah daerah diharapkan dapat memanfaatkan data ini untuk merumuskan kebijakan yang tepat guna mendukung peningkatan produksi jagung di masa mendatang.
Peningkatan produksi jagung ini juga berpotensi untuk meningkatkan pendapatan petani dan berkontribusi pada ketahanan pangan di Kalimantan Tengah. Pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap produksi jagung sangat penting untuk memastikan keberlanjutan peningkatan produksi ini.