Produksi Jagung Indonesia 2024: Naik 0,36 Juta Ton!
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan peningkatan produksi jagung pipilan kering Indonesia pada tahun 2024 menjadi 15,14 juta ton, naik 0,36 juta ton dibandingkan tahun 2023, dengan Jawa Timur sebagai provinsi penyumbang terbesar.
![Produksi Jagung Indonesia 2024: Naik 0,36 Juta Ton!](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/03/220215.456-produksi-jagung-indonesia-2024-naik-036-juta-ton-1.jpg)
BPS Laporkan Peningkatan Produksi Jagung 2024
Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini mengumumkan kabar baik terkait produksi jagung nasional. Data yang dirilis menunjukkan total produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14 persen sepanjang tahun 2024 mencapai angka 15,14 juta ton. Ini merupakan peningkatan sebesar 0,36 juta ton dibandingkan tahun 2023. Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyampaikan informasi ini langsung di Jakarta pada Senin, 3 Februari.
Faktor Peningkatan dan Distribusi Produksi
Peningkatan produksi ini terlihat signifikan, terutama pada bulan Desember 2024. Produksi bulan tersebut mencapai 1,08 juta ton, melampaui capaian Desember 2023 yang hanya 0,84 juta ton. Prospek ke depan juga terlihat menjanjikan. BPS memprediksi potensi produksi jagung untuk periode Januari-Maret 2025 mencapai 4,81 juta ton, peningkatan sebesar 1,41 juta ton (41,38 persen) dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Jawa Timur menjadi penyumbang produksi terbesar, diikuti Jawa Tengah, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan. Jawa Tengah sendiri berkontribusi besar terhadap peningkatan produksi nasional, dengan kenaikan sebesar 252 ribu ton, disusul Sulawesi Selatan (106 ribu ton) dan Gorontalo (98 ribu ton).
Perbandingan dengan Produksi Padi
Sebagai perbandingan, BPS juga merilis data produksi padi. Produksi padi pada Desember 2024 mencapai 2 juta ton gabah kering giling (GKG), lebih tinggi dari capaian Desember 2023 (1,97 juta ton GKG). Namun, total produksi padi sepanjang tahun 2024 tercatat 53,14 juta ton GKG, mengalami penurunan 0,84 juta ton GKG dibandingkan tahun 2023. Penurunan ini, menurut Amalia, terjadi pada periode Januari-April, namun berhasil dikompensasi oleh peningkatan produksi pada periode Mei-Agustus dan September-Desember. Menariknya, proyeksi produksi padi untuk Januari-Maret 2025 cukup optimis, diperkirakan mencapai 15,06 juta ton GKG, meningkat sekitar 5,18 juta ton (52,40 persen) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, data BPS menunjukkan tren positif pada produksi jagung di tahun 2024. Peningkatan produksi ini menunjukkan potensi ketahanan pangan Indonesia, khususnya dalam komoditas jagung. Namun, perlu pemantauan berkelanjutan untuk memastikan keberlanjutan tren positif ini dan menghadapi tantangan potensi penurunan produksi di masa mendatang. Data ini juga menyoroti pentingnya strategi pertanian yang tepat untuk menjaga stabilitas produksi pangan nasional.