Program BEKAL Pemimpin 4.0: Lahirkan Pemimpin Perubahan Berkelanjutan di Indonesia
Program BEKAL Pemimpin 4.0 dari United in Diversity berhasil mencetak 57 pemimpin muda dari berbagai sektor di Indonesia untuk mendorong perubahan berkelanjutan.

Jakarta, 26 April 2024 - Program BEKAL Pemimpin 4.0, sebuah program unggulan dari United in Diversity (UID), telah berhasil mencetak 57 pemimpin muda perubahan yang berkelanjutan. Program ini melibatkan peserta dari berbagai latar belakang dan sektor di 25 provinsi Indonesia, dengan fokus pada pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan isu-isu lingkungan. Para peserta telah menjalani proses pembelajaran intensif yang menekankan kolaborasi dan kepemimpinan transformatif.
Presiden UID, Tantowi Yahya, menekankan bahwa kepemimpinan sejati bukan hanya tentang inovasi individual, melainkan tentang menyatukan niat, mendorong kolaborasi, dan membangun kepercayaan. "Melalui program seperti BEKAL Pemimpin, UID menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan soal menciptakan sesuatu yang baru secara individual, tetapi tentang menyatukan niat, membuka ruang kolaborasi, dan membangun kepercayaan lintas batas," ujar Tantowi dalam acara kelulusan program tersebut di Jakarta.
Tantowi menambahkan bahwa program BEKAL Pemimpin dirancang untuk menciptakan perubahan bersama melalui proses yang partisipatif, reflektif, dan berakar dari permasalahan di lapangan. Hal ini bertujuan untuk melahirkan pemimpin muda yang mampu menghadapi kompleksitas sistem namun tetap optimis dalam mendorong perubahan yang lebih baik. "Di situlah letak kekuatan program ini, menjadi wadah lahirnya para pemimpin muda yang siap menjadi penggerak perubahan di tengah sistem yang kompleks, namun penuh harapan," jelasnya.
Pemimpin Muda, Agen Perubahan Berkelanjutan
Chancellor of United in Diversity, Suyoto, memberikan perspektif yang lebih luas tentang program ini. Menurutnya, mengembalikan keseimbangan alam tidak hanya bergantung pada perbaikan lingkungan, tetapi juga pada kesiapan manusia yang mampu memimpin dengan empati, pemahaman mendalam, dan kesadaran sistemik. "Oleh karena itu, BEKAL Pemimpin hadir sebagai ruang pembelajaran transformatif yang berinvestasi pada kapasitas pemimpin muda dari berbagai sektor dan bidang," kata Suyoto.
Program BEKAL Pemimpin tidak sekadar memberikan pengetahuan dan keterampilan teknis. Para peserta juga diajak untuk memahami kompleksitas permasalahan, membangun koneksi antar aktor, dan memimpin perubahan dari dalam sistem yang mereka hadapi. Suyoto menjelaskan, "Dengan cara ini, BEKAL mendorong lahirnya pemimpin-pemimpin yang mampu menjadi agen perubahan di ekosistemnya masing-masing, yang membawa semangat kolaborasi dan keberanian untuk merintis masa depan yang lebih adil dan lestari."
Para peserta, yang berasal dari berbagai sektor seperti pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, pelaku usaha lokal, organisasi masyarakat sipil, akademisi, media, dan kelompok masyarakat, telah menunjukkan komitmen yang tinggi dalam proses pembelajaran. Mereka telah mempelajari berbagai isu, termasuk isu terestrial, kelautan, tata kelola lintas sektor, dan kebijakan publik.
Proses Pembelajaran Intensif dan Holistik
Proses pembelajaran BEKAL Pemimpin 4.0 bersifat intensif dan holistik. Para peserta mengikuti berbagai kegiatan, mulai dari lokakarya di ruang kelas generatif, kunjungan lapangan untuk penginderaan langsung (sensing), hingga pembelajaran mandiri. Pendekatan ini bertujuan untuk mengembangkan kapasitas kepemimpinan peserta secara menyeluruh, tidak hanya dari sisi keahlian teknis, tetapi juga dari sisi kepemimpinan dan kolaborasi.
Dengan keberagaman latar belakang peserta dan fokus isu yang dibahas, program BEKAL Pemimpin 4.0 diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam menciptakan perubahan berkelanjutan di Indonesia. Para lulusan program ini siap menjadi agen perubahan di berbagai sektor, membawa semangat kolaborasi dan inovasi untuk membangun masa depan yang lebih baik dan lestari.
Program ini telah berhasil melahirkan pemimpin-pemimpin muda yang berkomitmen untuk mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi Indonesia, khususnya dalam pengelolaan SDA dan pembangunan berkelanjutan. Mereka diharapkan mampu menjadi penggerak perubahan di masyarakat dan mendorong terciptanya Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.