Program Makan Bergizi Dorong Peningkatan Konsumsi Daging Ayam dan Telur di Indonesia
Menteri PPN/Bappenas mengungkapkan Program Makan Bergizi (MBG) berhasil meningkatkan konsumsi daging ayam dan telur di Indonesia, mengatasi masalah kelebihan pasokan akibat daya beli masyarakat yang rendah.

Jakarta, 11 November 2023 - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, menyatakan bahwa Program Makan Bergizi (MBG) telah berhasil meningkatkan penyerapan daging ayam dan telur di Indonesia. Hal ini disampaikan dalam seminar di IPB University, Bogor, Selasa (11/11).
Selama ini, Indonesia menghadapi masalah kelebihan pasokan ayam selama kurang lebih 25 tahun. Kondisi ini sering dikaitkan dengan produksi berlebih, namun sebenarnya disebabkan oleh rendahnya daya beli masyarakat. Program MBG telah menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia sebenarnya menginginkan konsumsi ayam dan telur, tetapi terkendala kemampuan ekonomi.
"Program makan bergizi mendukung penyerapan ayam, baik telur maupun dagingnya," jelas Menteri Pambudy. Ia menambahkan, "Sekarang kita mengerti bahwa masyarakat ingin makan ayam, tetapi mereka tidak mampu membeli ayam, tidak mampu makan telur. Di beberapa daerah, ketika mereka tidak menghabiskan ayam atau telurnya, ketika ditanya mengapa, mereka mengatakan ingin membawanya pulang."
Program Makan Bergizi dan Penanganan Masalah Gizi Buruk
Data statistik dari Bappenas menunjukkan jumlah penduduk Indonesia yang mengalami kekurangan gizi mencapai 180 juta jiwa, dan angka sebenarnya mungkin lebih tinggi. Menteri Pambudy menekankan pentingnya penanganan segera masalah ini untuk mencegah kehilangan peluang dalam mengatasi permasalahan mendasar di masyarakat.
Pemerintah berupaya mengatasi masalah kekurangan gizi melalui Program MBG. Program ini terbukti efektif dalam meningkatkan konsumsi protein hewani, khususnya ayam dan telur, di kalangan masyarakat kurang mampu. Dengan menyediakan makanan bergizi secara gratis, program ini membantu memenuhi kebutuhan nutrisi masyarakat dan mendorong peningkatan daya beli secara tidak langsung.
Keberhasilan Program MBG ini menunjukkan pentingnya intervensi pemerintah dalam mengatasi masalah sosial ekonomi yang berdampak pada kesehatan masyarakat. Selain itu, program ini juga berkontribusi pada peningkatan penyerapan produksi dalam negeri, khususnya sektor peternakan ayam.
Peran IPB University dalam Penanggulangan Malnutrisi
Menteri Pambudy juga menyinggung peran penting IPB University dalam upaya penanggulangan masalah malnutrisi. Dengan adanya Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga, serta Fakultas Ekonomi dan Manajemen dan Program Studi Ekologi Manusia di IPB University, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam riset dan pengembangan solusi untuk permasalahan gizi di Indonesia.
IPB University memiliki peran strategis dalam membantu pemerintah dalam menyelesaikan masalah malnutrisi. Keahlian dan riset yang dimiliki IPB University dapat digunakan untuk mengembangkan strategi dan program yang lebih efektif dalam meningkatkan gizi masyarakat. Kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi sangat penting dalam mengatasi masalah kompleks ini.
Ke depan, diharapkan akan ada lebih banyak inovasi dan program yang terintegrasi untuk mengatasi masalah gizi buruk di Indonesia. Peningkatan kerjasama antar berbagai pihak, termasuk pemerintah, akademisi, dan sektor swasta, sangat krusial untuk mencapai tujuan ketahanan pangan dan gizi nasional.
Dengan adanya Program MBG dan peran aktif berbagai pihak, diharapkan Indonesia dapat mengurangi angka malnutrisi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.