Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lebak: Dorong Ekonomi Pedesaan
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lebak, Banten, dinilai mampu mendongkrak perekonomian pedesaan dengan memanfaatkan bahan pangan lokal dan membuka lapangan kerja baru.

Anggota DPRD Kabupaten Lebak, Banten, optimis program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan memberikan dampak positif pada perekonomian masyarakat pedesaan. Program yang digagas pemerintah pusat ini diyakini mampu meningkatkan kesejahteraan warga, khususnya di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan.
MBG dan Perekonomian Lokal
Saleh, anggota Komisi 3 DPRD Lebak yang membidangi Kesejahteraan Rakyat (Kesra), menjelaskan bahwa mayoritas penduduk pedesaan di Lebak bekerja di sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Program MBG, menurutnya, akan membuka peluang besar bagi mereka untuk memasok bahan pokok pangan. Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat.
Lebih lanjut Saleh menjelaskan, program MBG menyediakan asupan gizi yang baik bagi pelajar, meningkatkan kesehatan dan kecerdasan mereka. Dengan melibatkan produk lokal, seperti beras, sayuran, buah-buahan, palawija, hasil peternakan dan perikanan, program ini akan langsung berdampak pada kesejahteraan petani dan nelayan. Ketersediaan bahan pangan lokal untuk program MBG akan menjamin peningkatan pendapatan dan membuka lapangan kerja baru.
Potensi Ekonomi yang Besar
Saleh memperkirakan perputaran uang di pedesaan akibat program MBG bisa mencapai miliaran rupiah per bulan. Hal ini didorong oleh tingginya jumlah petani di Lebak. Pihaknya mendorong Pemerintah Kabupaten Lebak untuk segera merealisasikan program ini, mengingat beberapa daerah lain di Indonesia sudah menerapkannya.
Meskipun anggaran MBG belum dialokasikan dalam APBD Lebak, Saleh menyarankan agar pemerintah daerah bisa memanfaatkan anggaran dua persen dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk tahap awal. Anggota DPRD ini berharap program MBG bisa segera diterapkan untuk siswa SD/SMP dan SMA/SMK di Kabupaten Lebak.
Dukungan Pemerintah Daerah
Bupati Lebak, Gunawan Rusminto, menyatakan bahwa pemerintah daerah akan segera membahas alokasi anggaran untuk program MBG bersama DPRD. Target program MBG di Lebak adalah 15.117 siswa, terdiri dari 7.480 siswa SD, 2.901 siswa SMP, dan 4.736 siswa SMA/SMK. Dengan estimasi biaya Rp15.000 per siswa per hari, total biaya yang dibutuhkan mencapai Rp226,76 juta per hari.
Kesimpulan
Program MBG di Kabupaten Lebak memiliki potensi besar untuk meningkatkan perekonomian pedesaan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan memanfaatkan potensi lokal dan kolaborasi antara pemerintah daerah dan DPRD, program ini diharapkan dapat segera terealisasi dan memberikan dampak positif bagi pendidikan dan perekonomian di Lebak.