Proyek Penanganan Banjir Soehat Malang Dimulai Mei 2025, Rp32 Miliar Digelontorkan!
Pembangunan drainase di kawasan Soekarno-Hatta, Malang, untuk mengatasi banjir akan dimulai Mei 2025 dengan anggaran Rp32 miliar dari APBD Pemprov Jatim; Wali Kota Malang menepis isu penebangan pohon massal.

Pembangunan drainase untuk mengatasi masalah banjir di kawasan Soekarno-Hatta (Soehat), Kota Malang, Jawa Timur, akhirnya menemui titik terang. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, mengumumkan proyek yang dibiayai penuh oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Jawa Timur ini diproyeksikan mulai berjalan pada bulan Mei 2025. Proyek ini diharapkan mampu mengatasi genangan air yang kerap terjadi di kawasan tersebut, terutama saat curah hujan tinggi, dan mengurangi kemacetan yang diakibatkannya.
"Pengerjaan (pembangunan drainase) bulan depan arena kan ini APBD Provinsi Jawa Timur. Kota Malang hanya tempat aja," ungkap Wahyu Hidayat saat ditemui di Kota Malang, Jumat (25/4).
Anggaran yang digelontorkan untuk proyek ini terbilang besar, mencapai Rp32 miliar. Dana tersebut dialokasikan khusus untuk pembangunan drainase guna mengatasi permasalahan banjir yang telah lama menjadi keluhan warga dan pemerintah Kota Malang.
Proyek Drainase Soehat: Anggaran Miliaran dan Antisipasi Kemacetan
Pembangunan drainase di kawasan Soekarno-Hatta merupakan jawaban atas permasalahan banjir yang sering terjadi dan berdampak pada kemacetan lalu lintas. Proyek ini menjadi prioritas Pemkot Malang yang diajukan kepada Pemprov Jawa Timur. Wali Kota Wahyu Hidayat berharap proyek ini berjalan sesuai rencana dan mampu memberikan solusi permanen terhadap masalah banjir di kawasan tersebut.
Dengan selesainya pembangunan drainase, diharapkan kawasan Soekarno-Hatta akan terbebas dari genangan air saat hujan deras. "Mudah-mudah bulan depan di sana, di Soekarno-Hatta sudah bisa aman dari banjir," harap Wahyu.
Pembangunan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kelancaran lalu lintas di kawasan yang selama ini sering terhambat akibat banjir. Proyek ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mengatasi permasalahan infrastruktur dan memberikan kenyamanan bagi masyarakat.
Klarifikasi Isu Penebangan Pohon
Beredar isu mengenai penebangan pohon dalam jumlah besar sebagai bagian dari proyek pembangunan drainase. Namun, Wali Kota Malang membantah isu tersebut. Ia menegaskan bahwa proyek ini akan meminimalkan penebangan pohon yang telah tertanam di kawasan Soekarno-Hatta.
"Kami meminimalkan terkait (penebangan pohon). Jumlah pohon (ditebang) tidak seperti yang dikabarkan, sedikit," tegas Wahyu. Ia menyebutkan bahwa jumlah pohon yang akan ditebang tidak akan mencapai 50 persen dari total keseluruhan pohon yang ada di lokasi proyek.
Meskipun tidak menyebutkan angka pasti, Wahyu memperkirakan jumlah pohon yang akan ditebang sekitar 20 persen. "Tidak sampai 50 persen (ditebang), sepertinya 20 persen tapi saya belum mengetahui jumlahnya berapa," tambahnya. Pernyataan ini diharapkan dapat meredakan kekhawatiran masyarakat terkait isu penebangan pohon massal.
Proyek pembangunan drainase ini diharapkan tidak hanya mengatasi masalah banjir, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dengan meminimalkan dampak terhadap pohon-pohon yang telah ada. Hal ini menunjukkan keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dan pelestarian lingkungan.
Dengan dimulainya proyek ini pada Mei 2025, diharapkan masalah banjir di kawasan Soekarno-Hatta dapat teratasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Malang. Proyek ini juga menjadi contoh sinergi yang baik antara Pemerintah Kota Malang dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mengatasi permasalahan infrastruktur di daerah.