PT Timah Hijaukan 1.565 Hektare Lahan Bekas Tambang di Bangka Belitung
PT Timah berhasil mereklamasi 1.565,30 hektare lahan bekas tambang di Bangka Belitung, mengembalikan fungsi lahan kritis dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

PT Timah Tbk berhasil menghijaukan lahan seluas 1.565,30 hektare bekas tambang timah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Program reklamasi ini menjawab pertanyaan apa (reklamasi lahan bekas tambang), siapa (PT Timah Tbk), di mana (Bangka Belitung), kapan (medio 2020-2024), mengapa (mengembalikan fungsi lahan kritis dan memberikan dampak positif bagi masyarakat), dan bagaimana (dengan penanaman berbagai jenis pohon dan rehabilitasi ekosistem).
Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, menyatakan bahwa Kementerian ESDM telah turun langsung ke lapangan untuk memastikan keberhasilan program ini. PT Timah berkomitmen terhadap pelestarian lingkungan melalui program reklamasi sebagai bagian dari rantai bisnis perusahaan. Upaya ini menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap lingkungan dan tanggung jawab sosial.
Reklamasi lahan bekas tambang ini tersebar di berbagai kabupaten di Bangka Belitung, termasuk Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur. Program ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari perencanaan dan survei lokasi hingga penanaman, pemeliharaan, dan penilaian keberhasilan, semuanya berfokus pada pengelolaan lingkungan berbasis konservasi.
Reklamasi Lahan dan Jenis Tanaman yang Ditanam
Jenis tanaman yang ditanam dalam program reklamasi ini beragam. PT Timah menanam tanaman cepat tumbuh seperti akasia, sengon, cemara laut, dan ketapang. Selain itu, ditanam pula tanaman produktif seperti kelapa sawit dan karet, serta berbagai jenis buah-buahan.
Tidak hanya itu, PT Timah juga menanam tanaman lokal seperti jambu mete, pelawan, seruk, puspa, dan gelam di sela-sela tanaman utama. Pendekatan ini bertujuan untuk menjaga keanekaragaman hayati dan keseimbangan ekosistem.
Bentuk reklamasi lainnya disesuaikan dengan usulan dan kesepakatan pemangku kepentingan. Beberapa lahan bekas tambang direklamasi menjadi tempat wisata, tempat pemakaman umum, dan sirkuit motorcross.
Rehabilitasi Ekosistem dan Pemberdayaan Masyarakat
Selain penanaman pohon, PT Timah juga melakukan rehabilitasi ekosistem, termasuk pemulihan habitat alami satwa liar di Kampoeng Reklamasi Air Jangkang, yang dikerjasamakan dengan ALOBI. Program ini menunjukkan komitmen PT Timah untuk menjaga kelestarian lingkungan.
Lebih lanjut, PT Timah melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan reklamasi melalui pemberdayaan ekonomi berbasis lingkungan. Contohnya adalah program agroforestri dan ekowisata di Kampoeng Reklamasi Selinsing, yang dikerjasamakan dengan BUMDes Selinsing.
Anggi Siahaan menekankan bahwa PT Timah menerapkan pendekatan ekologi sosial dalam program reklamasi. "Perusahaan melaksanakan reklamasi dengan pendekatan ekologi sosial, karena reklamasi bukan hanya tentang mengembalikan lahan bekas tambang ke kondisi semula, tetapi juga tentang menciptakan nilai baru bagi lingkungan dan masyarakat," ujarnya.
Program reklamasi ini tidak hanya memperbaiki lingkungan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar melalui pemberdayaan ekonomi dan pengembangan wisata.