PTPN IV PalmCo Ekspor Perdana 10.000 Ton CPO Premium Bersertifikasi RSPO
PTPN IV PalmCo melakukan ekspor perdana 10.000 ton CPO bersertifikasi RSPO dari Pelabuhan Dumai, Riau, berpotensi hasilkan devisa US$9 juta dan tambahan pendapatan premium.

Pekanbaru, 14 Februari 2024 - Holding Perkebunan Nusantara (Persero) melalui anak usahanya, PTPN IV PalmCo, menorehkan sejarah dengan melakukan ekspor perdana 10.000 ton minyak sawit mentah (CPO) bersertifikasi Segregation Roundtable on Sustainable Palm Oil (SG RSPO). Pengiriman CPO premium ini dilakukan melalui Pelabuhan Pelindo Dumai, Riau, dan berpotensi menyumbang devisa negara hingga US$9 juta.
Ekspor Perdana CPO Premium ke Eropa
Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, menyatakan bahwa ekspor perdana ini merupakan pencapaian signifikan. Kerja sama dengan PT Kharisma Bersama Nusantara (KPBN) Inacom memuluskan pengiriman CPO berkualitas tinggi ini ke pasar Eropa. "Alhamdulillah, hari ini kita mengapalkan 10.000 ton CPO bersertifikasi 'Segregation' RSPO ke Eropa melalui pelabuhan Dumai. CPO ini merupakan hasil produksi dari PTPN IV Regional III Riau yang telah mengantongi sertifikasi RSPO model 'identity preserved'," ujar Jatmiko dalam keterangan tertulisnya.
CPO bersertifikasi RSPO SG ini dihasilkan dari pabrik kelapa sawit Sei Rokan dan Tandun di Riau, yang beroperasi di bawah manajemen PTPN IV. Sertifikasi internasional ini menjadi bukti komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan keterlacakan rantai pasok, mulai dari perkebunan hingga pasca panen.
Keuntungan Harga Premium dan Komitmen Berkelanjutan
Keberhasilan meraih sertifikasi RSPO model IP Segregation memberikan keuntungan berupa harga premium mencapai US$40 per metrik ton. "Sertifikasi RSPO model IP Segregation ini bukan hanya soal harga premium atau daya saing global, tetapi juga wujud komitmen kita terhadap program sawit lestari berkelanjutan," tegas Jatmiko. Hal ini sejalan dengan upaya global untuk mempromosikan praktik perkebunan kelapa sawit yang bertanggung jawab.
Direktur Pemasaran dan Komersial PTPN IV PalmCo, Ryanto Wisnuardy, menambahkan bahwa perusahaan menargetkan produksi dan ekspor 120.000 metrik ton CPO bersertifikat RSPO SG pada tahun ini. Jumlah ini setara dengan 4,6 persen dari total produksi tahunan perusahaan (2,58 juta metrik ton). Dengan asumsi harga premium rata-rata US$30 per metrik ton, PTPN IV PalmCo memproyeksikan tambahan pendapatan sebesar US$3,6 juta.
Target Produksi dan Ekspansi Pasar
Target produksi tersebut akan dipenuhi dari wilayah operasional PTPN IV di Riau dan Sumatera Utara. Kisaran harga premium yang diharapkan adalah US$20-50 per metrik ton. Pencapaian ini menunjukkan potensi besar PTPN IV PalmCo dalam memenuhi permintaan pasar global akan CPO berkelanjutan dan berkualitas tinggi. Keberhasilan ini juga membuka peluang ekspansi pasar ke negara-negara lain yang memiliki standar keberlanjutan yang tinggi.
Ekspor perdana ini bukan hanya sekadar pencapaian bisnis, tetapi juga bukti nyata komitmen Indonesia dalam memproduksi CPO berkelanjutan. Dengan harga premium yang didapat, PTPN IV PalmCo turut berkontribusi pada peningkatan pendapatan negara dan perekonomian nasional. Langkah ini diharapkan dapat menginspirasi perusahaan perkebunan kelapa sawit lainnya untuk menerapkan praktik berkelanjutan demi masa depan industri yang lebih baik.