PTPN IV Regional III Ekspor 4.000 Ton CPO Bersertifikasi RSPO IP
PTPN IV Regional III Riau telah mengekspor 4.000 metrik ton CPO bersertifikasi RSPO IP ke pasar global, menargetkan 50.000 metrik ton sepanjang tahun ini, meningkatkan pendapatan dan devisa negara.
PTPN IV Regional III di Riau baru saja mengirimkan 4.000 metrik ton minyak sawit mentah (CPO) bersertifikasi RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) model Identity Preserved (IP) ke pasar internasional. Pengiriman ini menandai langkah signifikan perusahaan dalam memenuhi standar keberlanjutan global.
Menurut Ahmad Gusmar Harahap, Region Head PTPN IV Regional III, pengiriman CPO bersertifikasi RSPO IP ini merupakan buah kerja keras yang telah dimulai sejak pertengahan tahun 2024. Dua unit kerja pabrik kelapa sawit, Tandun dan Sei Rokan, menjadi pionir dalam mendapatkan sertifikasi bergengsi tersebut.
Target produksi CPO RSPO IP sepanjang tahun 2024 ini sebesar 50.000 metrik ton. Gusmar menekankan, sertifikasi RSPO IP ini merupakan komitmen nyata PTPN IV Regional III terhadap praktik perkebunan sawit yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Sertifikasi RSPO IP memberikan nilai tambah yang signifikan. CPO bersertifikasi ini memiliki harga jual premium di pasar global, mencapai 40 dolar AS per metrik ton. Hal ini memberikan dampak positif terhadap pendapatan perusahaan dan devisa negara.
Pengiriman perdana CPO RSPO IP dilakukan secara serentak dari pabrik kelapa sawit Sei Rokan dan Tandun. Keberhasilan ini menempatkan PTPN IV Regional III sebagai bagian dari Sub Holding PTPN IV PalmCo pertama yang memiliki sertifikasi RSPO model IP.
Dengan adanya sertifikasi ini, PTPN IV Regional III memproyeksikan peningkatan pendapatan secara signifikan melalui penjualan CPO premium. Tidak hanya itu, ekspor CPO berkualitas tinggi ini juga berkontribusi pada peningkatan devisa negara.
Gusmar optimistis target produksi dan ekspor 50.000 ton CPO bersertifikasi IP akan tercapai. Ia menambahkan bahwa sertifikasi ini tidak hanya meningkatkan keuntungan finansial, tetapi juga menunjukkan komitmen perusahaan terhadap praktik perkebunan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab, menjawab tantangan pasar global yang semakin menuntut produk berkelanjutan.