Pungli Berkedok Koperasi di Pasar Induk Kramat Jati Diungkap, 6 Pelaku Ditangkap!
Polres Metro Jakarta Timur menangkap enam pelaku pungli yang berkedok koperasi di Pasar Induk Kramat Jati, meresahkan pedagang dan pengunjung pasar.

Jakarta, 15 Mei 2024 - Polres Metro Jakarta Timur berhasil mengungkap praktik pungutan liar (pungli) di Pasar Induk Kramat Jati. Enam pelaku yang diduga melakukan pungli dengan mengatasnamakan Koperasi Bapengkar telah ditangkap pada Rabu, 14 Mei 2024. Aksi ini meresahkan para pedagang dan pengunjung pasar, sehingga aparat kepolisian langsung bertindak tegas.
Penangkapan dipimpin oleh Kapolsek Kramat Jati, Kompol Rusit Malaka. Operasi Berantas Jaya 2025 yang digelar Rabu sore hingga malam hari membuahkan hasil signifikan dengan mengamankan enam pelaku dan sejumlah uang tunai sebagai barang bukti. Para pelaku diketahui berprofesi sebagai juru parkir dan melakukan pungutan liar dengan nilai bervariasi, mulai dari Rp25.000 hingga Rp40.000.
Kompol Rusit Malaka menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik pungli di wilayah hukum Jakarta Timur. "Kami temukan praktik pungli berkedok koperasi yang dilakukan oleh para juru parkir. Ini jelas melanggar hukum dan sangat merugikan masyarakat," tegasnya. Uang tunai yang disita akan digunakan untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
Pengungkapan Kasus Pungli di Pasar Induk Kramat Jati
Keenam pelaku yang ditangkap masing-masing berinisial S (56), S (61), RM (39), K (38), Z (43), dan S (43). Mereka saat ini sedang menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Metro Jakarta Timur. Polisi berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan menindak tegas para pelaku sesuai dengan hukum yang berlaku.
Selain mengamankan para pelaku, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti berupa uang tunai hasil pungutan liar. Besaran uang yang berhasil diamankan masih dalam proses penghitungan dan penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian.
Operasi Berantas Jaya 2025 yang dilakukan oleh Polres Metro Jakarta Timur ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan pasar yang aman, tertib, dan bebas dari praktik pungli. Kepolisian berharap dengan adanya penindakan tegas ini, dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pedagang dan pengunjung Pasar Induk Kramat Jati.
Pembongkaran Posko Ormas dan Penindakan Premanisme
Tidak hanya fokus pada penangkapan pelaku pungli, operasi gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP Jakarta Timur juga membongkar sejumlah posko organisasi masyarakat (ormas) di Pasar Induk Kramat Jati pada Rabu malam. Pembongkaran ini merupakan arahan langsung dari Kapolres Metro Jakarta Timur untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan tertib.
Selain membongkar posko ormas, petugas juga melakukan penyisiran untuk menindak premanisme yang berkedok ormas. Hal ini dilakukan untuk mencegah intimidasi terhadap para pedagang dan petugas keamanan pasar. Kompol Rusit Malaka menjelaskan, "Perintah pimpinan kami, tidak ada intimidasi terhadap pedagang-pedagang yang ada di sini. Kita memberikan kenyamanan, ketentraman pada pedagang. Kita juga bekerja sama dengan PD Pasar Jaya dalam rangka mengamankan situasi yang ada di pasar ini."
Langkah-langkah tegas yang diambil oleh aparat keamanan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi Pasar Induk Kramat Jati. Dengan terbebasnya pasar dari praktik pungli dan premanisme, diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi para pedagang dan pengunjung, serta mendorong aktivitas ekonomi yang lebih sehat dan produktif.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan dan penindakan terhadap berbagai bentuk kejahatan di Pasar Induk Kramat Jati. Operasi Berantas Jaya 2025 akan terus berlanjut untuk memastikan terciptanya lingkungan pasar yang aman dan bebas dari pungli serta praktik-praktik ilegal lainnya.