Rahasia Lansia Madiun Capai UHH 80 Tahun: Peran Vital Posyandu ILP dan Prolanis dalam Kemandirian dan Kebahagiaan
Program Posyandu ILP dan Prolanis Lansia di Kota Madiun terbukti efektif tingkatkan kesehatan dan kemandirian, bantu lansia capai UHH 80 tahun dengan bahagia.

Kota Madiun menunjukkan komitmen kuat dalam meningkatkan kualitas hidup para lanjut usia (lansia) melalui implementasi program inovatif. Salah satu inisiatif kunci adalah keberadaan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) dan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang beroperasi secara rutin. Kegiatan ini berpusat di berbagai titik, termasuk Posyandu ILP RT 4/RW 1 Kelurahan Winongo, Kecamatan Manguharjo.
Setiap bulan, sekitar 60 lansia, baik dari masyarakat umum maupun peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) binaan Puskesmas Manguharjo, mendapatkan pemeriksaan kesehatan komprehensif. Layanan yang diberikan meliputi cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, dan asam urat. Selain itu, Prolanis juga menyediakan layanan obat dan senam rutin setiap hari Sabtu di Kelurahan Winongo.
Program-program ini tidak hanya fokus pada aspek medis, tetapi juga menjadi wadah sosialisasi yang efektif bagi para lansia. Interaksi sosial ini terbukti mampu mengurangi stres dan meningkatkan kebahagiaan mereka. Tujuan utamanya adalah memastikan lansia di Kota Madiun dapat hidup mandiri, sehat, dan bahagia, sejalan dengan target peningkatan usia harapan hidup.
Peran Vital Posyandu ILP dan Prolanis bagi Lansia
Kehadiran Posyandu ILP dan Prolanis sangat krusial dalam mendeteksi dini masalah kesehatan pada lansia. Program ini bertujuan meningkatkan kesehatan secara menyeluruh, di mana para lansia merasa lebih bergembira karena tidak sendirian menghadapi penyakit. Hasilnya, tekanan darah dan gula darah mereka lebih terkontrol, mengurangi kebutuhan rawat inap di rumah sakit.
Salah satu penerima manfaat adalah Sri Haruni Yansen, 73 tahun, yang menderita sakit jantung koroner. Sebagai peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) yang ditanggung Pemerintah Kota Madiun, Haruni sangat terbantu. Semua layanan kesehatan, mulai dari pemeriksaan jantung, cek laboratorium, hingga obat-obatan, diperolehnya secara gratis.
Haruni mengungkapkan rasa syukurnya atas program JKN yang meringankan bebannya. Ia merasa lebih percaya diri, bahagia, dan tetap produktif berkat jaminan kesehatan dari negara. Keberadaan Posyandu ILP dan Prolanis sangat membantunya menjaga pola hidup sehat dan kontrol rutin, memungkinkannya tetap aktif di berbagai kegiatan kemasyarakatan.
Hari Dwi, Kader Posyandu ILP dan Prolanis Kelurahan Winongo, menegaskan bahwa para lansia sangat aktif mengikuti kegiatan. Forum ini esensial untuk edukasi dan menunjang kesehatan anggota yang mayoritas memiliki penyakit kronis. Lansia menjadi lebih berpengetahuan tentang pola hidup sehat dan produktif di usia senja.
Mendorong Kemandirian dan Pencegahan Komplikasi
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Madiun, Wahyu Dyah Puspitasari, menjelaskan bahwa Prolanis adalah program layanan kesehatan proaktif terintegrasi. Program ini melibatkan peserta, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan untuk pasien JKN penderita penyakit kronis, khususnya diabetes melitus tipe 2 dan hipertensi. Tujuannya adalah mendorong kemandirian peserta dan meningkatkan derajat kesehatan.
Kegiatan Prolanis yang digelar sebulan sekali meliputi konsultasi kesehatan, pelayanan obat, edukasi, dan senam Prolanis. Selain itu, ada pemeriksaan penunjang seperti gula darah puasa sebulan sekali dan HbA1C serta kimia darah setiap enam bulan sekali. Rutinitas ini mencegah komplikasi penyakit kronis secara dini, sekaligus mengendalikan biaya pelayanan kesehatan jangka panjang.
Di wilayah kerja BPJS Kesehatan Cabang Madiun, terdapat 14.201 peserta hipertensi dan 12.785 peserta diabetes yang tergabung dalam lebih dari 6.000 klub Prolanis. Area cakupannya meliputi Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Ngawi, Magetan, dan Ponorogo. Program ini meningkatkan kepuasan peserta dan memperkuat keberlanjutan JKN.
BPJS Kesehatan Madiun juga mengadakan "Prolanis Competition" untuk mendorong pola hidup sehat dan memberikan penghargaan kepada peserta teladan. Kompetisi ini mencakup kategori peserta Prolanis teladan dan lomba menu makanan sehat. Inisiatif ini menegaskan komitmen BPJS Kesehatan dalam menyediakan layanan JKN yang adil, baik, dan terjangkau.
Target Usia Harapan Hidup 80 Tahun Kota Madiun
Pemerintah Kota Madiun memiliki target ambisius untuk meningkatkan usia harapan hidup (UHH) warganya hingga 80 tahun. Wali Kota Madiun Maidi menekankan pentingnya kesehatan dan kebahagiaan lansia, memastikan mereka memiliki kegiatan yang membahagiakan. Data tahun 2023 menunjukkan UHH Kota Madiun berada di angka 75,40 tahun, menandakan harapan hidup bayi yang lahir di kota tersebut.
Untuk mencapai target UHH 80 tahun, Pemerintah Kota Madiun memastikan kemudahan layanan kesehatan bagi lansia. Ini mencakup pembangunan drainase lingkungan, posyandu lansia dengan pemeriksaan gratis dan edukasi gizi, serta fasilitas pondok lansia. Berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait bersinergi, termasuk Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial.
Sinergi ini juga melibatkan BPJS Kesehatan dalam memberikan jaminan kesehatan melalui program JKN. Kota Madiun telah mencapai cakupan kesehatan semesta (Universal Health Coverage/UHC), dengan 99,94 persen dari total penduduk 201.733 jiwa telah menjadi peserta JKN per Juni 2025. Ini berarti 201.009 orang telah terdaftar.
Pemerintah Kota Madiun mengalokasikan sekitar Rp2 miliar setiap bulan atau Rp24 miliar per tahun untuk pembayaran ke BPJS Kesehatan. Investasi ini menunjukkan komitmen serius pemerintah daerah dalam menjaga kesehatan dan kebahagiaan masyarakat, termasuk kaum lansia, demi mewujudkan target usia harapan hidup yang lebih tinggi.