75 Lansia OKU Wisuda Sekolah Lansia: Belajar Tanpa Batas Usia
75 lansia di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, diwisuda setelah mengikuti Program Sekolah Lansia, membuktikan bahwa belajar tidak mengenal batas usia.

Sebanyak 75 warga lanjut usia (lansia) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, berhasil menyelesaikan pendidikan di Program Sekolah Lansia dan diwisuda pada Selasa, 6 Juni 2023. Program yang diinisiasi oleh pemerintah daerah ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup para lansia dan mendorong partisipasi aktif mereka dalam masyarakat. Wisuda ini menandai keberhasilan program yang telah berjalan selama satu tahun, menunjukkan komitmen pemerintah terhadap kesejahteraan para lansia.
Bupati OKU, Teddy Meilwansyah, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program Sekolah Lansia merupakan wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap kelompok lansia yang selama ini seringkali kurang diperhatikan dalam program pembangunan. "Selama ini, program pemerintah cenderung fokus pada anak-anak dan kaum muda. Kehadiran sekolah lansia ini menjadi bukti bahwa para lansia juga memiliki hak untuk belajar, berkembang, dan mendapatkan apresiasi," ungkap Bupati Teddy.
Program ini juga diharapkan dapat memperkuat rasa kekeluargaan dan menumbuhkan empati antargenerasi. Dengan memberikan kesempatan belajar bagi lansia, pemerintah berharap mereka dapat tetap berkontribusi aktif dalam kehidupan bermasyarakat dan terus merasa berharga. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan masyarakat yang inklusif dan memperhatikan seluruh anggotanya, tanpa memandang usia.
Sekolah Lansia OKU: Menuju Lansia SMART
Program Sekolah Lansia di OKU diikuti oleh 75 peserta dari tiga kecamatan: Baturaja Barat, Sinar Peninjauan, dan Lubuk Raja. Peserta tertua bahkan berusia 85 tahun, membuktikan semangat belajar yang tinggi dan tidak mengenal batas usia. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) OKU, Absan, menjelaskan bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan lansia yang Sehat, Mandiri, Aktif, dan Produktif (SMART).
Kurikulum yang diterapkan berbeda dengan pendidikan formal. Materi dirancang khusus oleh BKKBN untuk memenuhi kebutuhan lansia, dengan pendekatan yang menyenangkan dan mudah dipahami. Materi pembelajaran meliputi kesehatan, keagamaan, sosial, dan budaya, semuanya dirancang untuk mendukung kehidupan lansia yang lebih bahagia dan sejahtera. Metode pembelajaran dilakukan secara nonformal, melalui pertemuan kelompok di desa atau kecamatan masing-masing.
Pembelajaran mengacu pada tujuh dimensi lansia tangguh: sosial, spiritual, fisik, intelektual, emosional, profesional, dan kemasyarakatan. Tujuan utama adalah meningkatkan kualitas hidup lansia dan memperluas pemahaman mereka tentang kesehatan serta peran aktif dalam masyarakat. Dengan demikian, program ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga keterampilan dan dukungan sosial yang dibutuhkan para lansia.
Manfaat Program Sekolah Lansia
Program Sekolah Lansia di OKU memberikan dampak positif yang signifikan bagi para pesertanya. Selain memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru, para lansia juga mendapatkan kesempatan untuk bersosialisasi dan membangun jaringan sosial. Hal ini sangat penting bagi kesehatan mental dan kesejahteraan lansia, mengingat pentingnya interaksi sosial dalam kehidupan mereka.
Lebih lanjut, program ini juga membantu para lansia untuk tetap merasa terlibat dan berharga dalam masyarakat. Dengan mendapatkan kesempatan untuk belajar dan berkontribusi, para lansia dapat mempertahankan rasa percaya diri dan kemandirian mereka. Hal ini sangat penting untuk mencegah perasaan terisolasi dan depresi yang sering dialami oleh lansia.
Keberhasilan program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk memberikan perhatian lebih kepada lansia dan menciptakan program-program yang mendukung kesejahteraan mereka. Pemerintah Kabupaten OKU telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam hal ini, dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lainnya.
Program Sekolah Lansia di OKU tidak hanya sekadar memberikan pendidikan, tetapi juga memberikan harapan dan kesempatan bagi para lansia untuk tetap aktif dan produktif dalam kehidupan mereka. Dengan demikian, program ini berkontribusi pada pembangunan masyarakat yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Dengan diwisudanya 75 lansia ini, diharapkan akan semakin banyak lansia di OKU yang termotivasi untuk mengikuti program serupa dan terus belajar sepanjang hayat. Program ini membuktikan bahwa semangat belajar tidak mengenal batas usia dan kontribusi lansia sangatlah berharga bagi masyarakat.