Sekolah Lansia: Cegah Depresi dan Tingkatkan Produktivitas Lansia Indonesia
Menteri Dukbangga/Kepala BKKBN ungkap sekolah lansia sebagai solusi efektif cegah depresi dan tingkatkan produktivitas lansia di Indonesia, melalui kegiatan produktif dan pembelajaran sepanjang hayat.

Jakarta, 14 Februari 2024 - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji, menekankan pentingnya sekolah lansia dalam mencegah depresi dan kesepian pada lansia di Indonesia. Sekolah lansia, menurutnya, memberikan wadah bagi para lansia untuk tetap aktif dan produktif, menghindari perasaan terisolasi yang sering memicu depresi.
Mencegah Depresi dan Kesepian pada Lansia
Wihaji menjelaskan bahwa isu kesepian dan depresi menjadi masalah yang signifikan di kalangan lansia. "Isu kesepian dan depresi juga banyak dialami lansia. Untuk menghindari kesepian, sangat penting bagi lansia memiliki teman, utamanya keluarga dan lingkungan agar mereka bisa mencurahkan pikirannya dan memiliki kegiatan yang bervariasi," jelas Wihaji dalam keterangan resmi.
Data terbaru menunjukkan proporsi lansia di Indonesia mencapai 11,7 persen atau sekitar 25 juta jiwa. Angka ini cukup signifikan dan potensial menjadi beban demografi jika lansia tidak produktif. Sebaliknya, lansia yang produktif akan memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian negara.
Sekolah Lansia: Konsep Belajar Sepanjang Hayat
Sebagai solusi, Kementerian Dukbangga/BKKBN mengembangkan program Kelompok Kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL) yang berinovasi dengan mendirikan Sekolah Lansia. Program ini merupakan perwujudan konsep lifelong learning atau belajar sepanjang hayat, yang bertujuan untuk mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif, produktif, dan bermartabat.
Konsep lifelong learning ini diwujudkan melalui tujuh dimensi lansia tangguh: fisik, spiritual, emosional, intelektual, sosial kemasyarakatan, lingkungan, dan vokasional. Sekolah lansia dirancang untuk mengembangkan semua dimensi tersebut melalui berbagai kegiatan yang menarik dan bermanfaat.
Sekolah Lansia Online "Pintar" di Jakarta Timur
Kolaborasi antara Kementerian Dukbangga/BKKBN, Pemerintah Provinsi Jakarta, dan Pemerintah Kota Jakarta Timur telah menghasilkan Sekolah Lansia Online "Pintar" di 65 kelurahan Jakarta Timur. Sekolah ini menggunakan metode pembelajaran hibrida, online dan offline (luring).
Sistem daringnya difokuskan untuk mengajarkan para lansia melek teknologi, sehingga mereka dapat berkomunikasi dan berinteraksi secara digital. "Sekolah ini berbasis hibrida, luring dan daring, dengan daring (online) mengajari kakek-nenek, opa-oma mahasiswa sekolah ini melek teknologi, jadi bisa kirim-kirim pesan lewat online," tambah Wihaji.
Senior School Pintar (SSP): Pembelajaran Pentahelix
Sekolah Lansia Online Pintar atau Senior School Pintar (SSP) merupakan program pembelajaran online/blended learning yang dijalankan secara pentahelix, melibatkan perguruan tinggi dan pemerintah. Program ini dikoordinasi oleh Suku Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik (Kominfotik) Jakarta Timur.
Tujuan utama SSP adalah meningkatkan pengetahuan dan perilaku lansia terkait kesehatan. Selain pembelajaran terstruktur, SSP juga mencakup skrining kesehatan bagi para peserta. Materi pembelajaran mencakup dimensi fisik, intelektual, psikologi, kognitif, sosial, kemasyarakatan, emosional, dan vokasional.
Kesimpulan
Sekolah lansia terbukti menjadi solusi inovatif untuk mengatasi masalah depresi dan kesepian pada lansia di Indonesia. Dengan memberikan kesempatan belajar dan beraktivitas, sekolah lansia berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup lansia dan menjadikan mereka tetap produktif dan bermartabat. Model kolaborasi pentahelix yang dijalankan dalam program SSP menunjukkan potensi besar untuk diterapkan di daerah lain di Indonesia.