Rajawali Nusindo Pastikan Stok Gula dan Minyak Jelang Ramadhan 2025
PT Rajawali Nusindo, bagian dari ID FOOD, memastikan ketersediaan dan distribusi gula dan minyak goreng di seluruh Indonesia jelang Ramadhan 2025 untuk mencegah kelangkaan dan kenaikan harga.

Jelang Ramadhan 2025, PT Rajawali Nusindo, anak perusahaan ID FOOD, bergerak cepat mengamankan ketersediaan gula dan minyak goreng di pasaran. Langkah ini dilakukan untuk memastikan kebutuhan masyarakat terpenuhi selama bulan suci Ramadhan dan mencegah potensi kelangkaan serta kenaikan harga. Distribusi komoditas pangan utama ini akan dilakukan melalui 41 cabang Nusindo yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia.
Distribusi Gula dan Minyak Goreng
Sebagai bagian dari persiapan menghadapi peningkatan permintaan selama Ramadhan, Rajawali Nusindo telah mendistribusikan 1.200 ton gula konsumsi hingga Januari 2025, baik dalam bentuk curah maupun kemasan. Jumlah ini meningkat signifikan jika dibandingkan dengan distribusi tahun sebelumnya yang mencapai lebih dari 7.200 ton. Selain gula, perusahaan juga telah mendistribusikan 22.393 ton minyak goreng ke seluruh Indonesia hingga Januari 2025. Distribusi ini menjangkau berbagai wilayah, mulai dari Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, hingga Maluku dan Papua.
Rincian distribusi minyak goreng cukup merata. Sumatera Utara misalnya, menerima 2.076 ton, sementara Jawa Barat mendapatkan 3.757 ton. Wilayah lain seperti Kalimantan Timur menerima 1.260 ton, dan Sulawesi Selatan mendapatkan 175 ton. Distribusi yang merata ini bertujuan untuk memastikan aksesibilitas minyak goreng di seluruh penjuru Indonesia.
Antisipasi Lonjakan Permintaan
Sekretaris Korporasi PT Rajawali Nusindo, Sofyan Effendi, menyatakan bahwa peningkatan volume distribusi gula dan minyak goreng dilakukan sebagai antisipasi lonjakan permintaan selama Ramadhan. "Kami pastikan volume pendistribusian komoditas pangan ditingkatkan dan berjalan aman untuk mengantisipasi kenaikan permintaan konsumen selama Ramadhan 2025 ini," ujar Sofyan dalam keterangan resmi.
Rajawali Nusindo juga telah mempersiapkan strategi tambahan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan. Salah satu langkah yang akan diambil adalah menggelar bazar pangan murah di sejumlah titik yang berpotensi mengalami keterbatasan pasokan. Hal ini diharapkan dapat membantu masyarakat, khususnya yang berada di daerah terpencil atau kurang terjangkau, untuk mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
Komitmen Terhadap Ketersediaan Pangan
Langkah-langkah yang dilakukan Rajawali Nusindo menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga stabilitas pasokan pangan di Indonesia, terutama selama periode Ramadhan. Dengan distribusi yang terencana dan strategi tambahan seperti bazar pangan murah, diharapkan masyarakat dapat merayakan Ramadhan dengan tenang tanpa khawatir akan kelangkaan atau kenaikan harga barang kebutuhan pokok.
Distribusi yang luas dan merata ini menunjukan kesiapan Rajawali Nusindo dalam menghadapi tantangan logistik di Indonesia. Komitmen ini menunjukkan peran penting BUMN dalam menjamin ketahanan pangan nasional, khususnya pada momen-momen penting seperti Ramadhan.
Keberhasilan distribusi ini juga bergantung pada kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan distributor lokal. Kerjasama yang baik akan memastikan kelancaran pendistribusian hingga ke tingkat konsumen akhir. Rajawali Nusindo berharap langkah-langkah ini dapat berkontribusi pada stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kesimpulan
Rajawali Nusindo telah menunjukkan kesiapannya dalam menghadapi peningkatan permintaan pangan selama Ramadhan 2025. Dengan distribusi gula dan minyak goreng yang merata di seluruh Indonesia serta rencana bazar pangan murah, diharapkan masyarakat dapat menikmati Ramadhan dengan nyaman dan tenang. Langkah ini juga menegaskan peran penting BUMN dalam menjaga ketahanan pangan nasional.