Rapala: Garda Terdepan Keamanan Maritim Indonesia
Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI mengukuhkan Relawan Penjaga Laut (Rapala) Nusantara sebagai 'first responder' dalam menjaga keamanan dan keselamatan laut Indonesia, memberikan bantuan, dan melaporkan pelanggaran.
Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI resmi mengukuhkan Relawan Penjaga Laut (Rapala) Nusantara sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan keselamatan laut Indonesia. Pengukuhan tersebut berlangsung di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara, pada Rabu, 1 Mei 2024. Sekretaris Utama Bakamla RI, Laksda Samuel Kowaas, menjelaskan peran krusial Rapala dalam sistem keamanan maritim nasional.
Menurut Laksda Samuel, Rapala akan bertindak sebagai 'first responder', memberikan bantuan pertama di lokasi kejadian. Kemampuan dan keahlian para relawan akan dimaksimalkan untuk memberikan pertolongan di berbagai situasi darurat di laut. Kehadiran mereka bukan hanya sebagai pendukung, tetapi sebagai elemen penting yang berada di garis depan dalam memberikan informasi dan dukungan.
Bakamla sendiri memiliki tugas yang luas, mulai dari merumuskan kebijakan hingga melaksanakan tugas-tugas lain dalam sistem pertahanan nasional. Integrasi dan koordinasi kegiatan patroli bersama juga menjadi bagian penting dari tugas Bakamla. Rapala, sebagai elemen masyarakat, akan memberikan dukungan penuh kepada Bakamla, serta instansi terkait seperti Dinas Kelautan dan Perikanan, dan Kantor SAR di Sulawesi Utara.
Peran Strategis Rapala dalam Keamanan Maritim
Laksda Samuel Kowaas menekankan luasnya peran Rapala dalam menjaga keamanan dan keselamatan laut. "Rapala memiliki peran yang ada kaitannya dengan keamanan dan keselamatan laut jadi tugasnya sangat-sangat luas," ujarnya. Para relawan akan dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, termasuk prosedur kerja dan pembuatan laporan.
Salah satu tugas penting Rapala adalah memberikan informasi kepada pihak berwenang terkait jika menemukan pelanggaran, seperti penangkapan ikan ilegal. Mereka diharapkan dapat segera melaporkan temuan tersebut kepada pos-pos Angkatan Laut atau Kepolisian terdekat. Dengan demikian, respon terhadap pelanggaran dapat dilakukan secara cepat dan efektif.
Pelatihan dan pembinaan yang komprehensif akan diberikan kepada para relawan Rapala untuk memastikan mereka siap menjalankan tugas dengan baik. Jaringan internal Rapala juga akan terus dikembangkan untuk memastikan koordinasi dan komunikasi yang lancar.
Kerja Sama dan Dukungan Multipihak
Pengukuhan Rapala ditandai dengan penandatanganan naskah kerja sama antara Bakamla RI dengan Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara dan Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk dari Bakamla RI, TNI-AL, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, Kepolisian, dan instansi terkait lainnya.
Kerja sama ini menunjukan komitmen bersama untuk menjaga keamanan dan keselamatan laut Indonesia. Dukungan dari berbagai pihak sangat penting untuk keberhasilan program Rapala dan penguatan sistem keamanan maritim nasional. Dengan adanya Rapala, diharapkan pengawasan dan penegakan hukum di laut dapat ditingkatkan.
Kehadiran Rapala sebagai relawan diharapkan dapat memperkuat sistem keamanan maritim di Indonesia. Dengan kemampuan dan pelatihan yang memadai, mereka siap menjadi garda terdepan dalam menghadapi berbagai tantangan di laut, termasuk penanggulangan bencana dan pelanggaran hukum.
Melalui kerjasama yang erat antara Bakamla, pemerintah daerah, dan masyarakat, diharapkan keamanan dan keselamatan laut Indonesia dapat terjaga dengan optimal. Rapala menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia.