Rendahnya Kesadaran Kebersihan Pendaki di Bukit Kaba, Bengkulu
Penutupan sementara Gunung Api Bukit Kaba di Rejang Lebong, Bengkulu, akibat rendahnya kesadaran pendaki dalam menjaga kebersihan lingkungan, ditandai dengan banyaknya sampah yang ditinggalkan.

Gunung Api Bukit Kaba di Rejang Lebong, Bengkulu, terpaksa ditutup sementara karena masalah sampah. Penutupan sementara ini dimulai 20 Januari hingga 19 Maret 2025, sebagai bagian dari program pemulihan ekosistem. Hal ini disebabkan rendahnya kesadaran para pendaki dalam menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
Penutupan Sementara dan Masalah Sampah
Yulian Adi Pratama dari Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Sumber Urip mengungkapkan keprihatinannya. Menurutnya, banyak sampah plastik seperti botol bekas, kantong plastik, dan sisa-sisa sesajen yang ditinggalkan di puncak gunung. Setelah melakukan pembersihan, Pokdarwis berhasil mengumpulkan sampah dalam puluhan karung dengan berat ratusan kilogram. Jumlah ini diperkirakan akan terus bertambah.
Meskipun penutupan sementara diberlakukan, pendakian masih tetap berlangsung melalui jalur lain di Desa Air Sempiang, Kabupaten Kepahiang. Namun, penutupan di Desa Sumber Urip diharapkan dapat memberikan waktu bagi ekosistem untuk pulih dan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan.
Upaya Pemulihan Ekosistem
Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari, menjelaskan tujuan penutupan sementara. Program pemulihan ekosistem ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi tanaman yang rusak akibat aktivitas pendakian untuk tumbuh kembali. Selain itu, program ini juga mencakup gerakan pembersihan kawasan TWA Bukit Kaba secara menyeluruh. Pihaknya menargetkan dibukanya kembali jalur pendakian di Desa Sumber Urip pada saat liburan Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.
Ratusan Pendaki Setiap Akhir Pekan
Bukit Kaba menjadi tujuan wisata populer, terutama di akhir pekan. Ratusan orang melakukan pendakian, baik untuk berkemah maupun sekadar hiking. Tingginya jumlah pengunjung ini berkontribusi pada peningkatan jumlah sampah yang dihasilkan. Oleh karena itu, peningkatan kesadaran pengunjung akan kebersihan sangat penting untuk keberlanjutan wisata di Bukit Kaba.
Pentingnya Kesadaran Wisata Berkelanjutan
Rendahnya kesadaran pendaki dalam menjaga kebersihan menjadi tantangan besar bagi pengelola wisata alam. Kebersihan lingkungan wisata bukan hanya tanggung jawab pengelola, tetapi juga tanggung jawab setiap pengunjung. Dengan menerapkan prinsip wisata berkelanjutan, diharapkan masalah sampah di Bukit Kaba dapat teratasi dan keindahan alamnya tetap terjaga untuk generasi mendatang. Program edukasi dan sosialisasi kepada para pendaki tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sangat diperlukan.
Langkah-langkah Ke Depan
Setelah masa penutupan berakhir, perlu ada evaluasi dan langkah-langkah konkret untuk meningkatkan kesadaran para pendaki. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti kampanye kebersihan, penyediaan tempat sampah yang memadai, dan penegakan aturan bagi pendaki yang membuang sampah sembarangan. Kerjasama antara pengelola, pemerintah daerah, dan masyarakat sekitar sangat penting untuk mewujudkan wisata Bukit Kaba yang lestari dan ramah lingkungan.
Kesimpulan
Penutupan sementara Gunung Api Bukit Kaba menjadi langkah penting dalam upaya pemulihan ekosistem dan peningkatan kesadaran kebersihan. Rendahnya kesadaran pendaki menjadi masalah utama yang perlu segera diatasi. Dengan kerjasama semua pihak dan komitmen untuk menerapkan prinsip wisata berkelanjutan, diharapkan keindahan alam Bukit Kaba dapat tetap terjaga untuk dinikmati oleh generasi mendatang. Pentingnya edukasi dan penegakan aturan menjadi kunci keberhasilan upaya ini.