TWA Bukit Kaba Rejang Lebong Kembali Dibuka Setelah Dua Bulan Penutupan
Taman Wisata Alam Gunung Api Bukit Kaba di Rejang Lebong, Bengkulu, dibuka kembali setelah ditutup selama dua bulan untuk pemulihan ekosistem, dan diperkirakan ramai pengunjung setelah Lebaran 2025.

Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Api Bukit Kaba di Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, kembali dibuka untuk umum setelah ditutup selama dua bulan. Penutupan yang dilakukan sejak 20 Januari hingga 19 Maret 2025 bertujuan untuk memulihkan ekosistem kawasan tersebut. Pembukaan kembali dilakukan pada tanggal 20 Maret 2025, menurut Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari. Keputusan ini diambil untuk memberikan kesempatan bagi ekosistem TWA Bukit Kaba untuk pulih dari dampak aktivitas pendakian sebelumnya.
Meskipun sudah dibuka, aktivitas pariwisata di TWA Bukit Kaba belum sepenuhnya normal. Said Jauhari menjelaskan bahwa jumlah pengunjung masih tergolong sedikit, terutama karena masih dalam suasana bulan Ramadhan. Pihaknya memperkirakan peningkatan jumlah pengunjung akan terjadi setelah perayaan Idul Fitri 1446 H. Hal ini didasarkan pada tren kunjungan wisata di masa-masa liburan keagamaan, di mana masyarakat cenderung mengunjungi tempat wisata alam setelah beberapa hari pertama Lebaran.
Penutupan hanya diberlakukan di pintu masuk TWA Bukit Kaba di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang. Sementara itu, pintu pendakian lain di Desa Air Sempiang, Kabupaten Kepahiang (jalur pendakian ke Bukit Hitam), tetap beroperasi selama masa penutupan. Langkah ini menunjukkan upaya BKSDA Bengkulu dalam menyeimbangkan upaya konservasi dengan tetap memfasilitasi akses wisata bagi masyarakat.
Pemulihan Ekosistem dan Persiapan Lebaran
Selama masa penutupan, BKSDA Bengkulu dan Pokdarwis Bukit Kaba Desa Sumber Urip fokus pada pemulihan ekosistem. Ketua Pokdarwis, Yulian Adi Pratama, menjelaskan bahwa berbagai upaya telah dilakukan, termasuk pembersihan sampah di kawasan puncak gunung. Hasilnya, ratusan karung sampah berhasil dikumpulkan dan dibersihkan, terdiri dari sampah plastik, tali, hingga sisa-sisa sesaji. Upaya ini menunjukkan komitmen dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan TWA Bukit Kaba.
Selain pembersihan sampah, Pokdarwis juga melakukan penataan lokasi parkir kendaraan untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung selama libur Lebaran. Penataan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para pengunjung yang akan datang. Dengan persiapan yang matang, diharapkan TWA Bukit Kaba dapat menyambut pengunjung dengan baik dan tetap menjaga kelestarian alamnya.
Pembukaan kembali TWA Bukit Kaba merupakan kabar baik bagi masyarakat sekitar dan para pecinta alam. Setelah dua bulan penutupan untuk pemulihan ekosistem, kawasan wisata ini kembali siap menerima kunjungan wisatawan. Diharapkan, dengan pengelolaan yang berkelanjutan, TWA Bukit Kaba dapat terus menjadi destinasi wisata yang menarik dan ramah lingkungan.
Dampak Penutupan dan Harapan Ke Depan
Penutupan sementara TWA Bukit Kaba memberikan dampak positif bagi pemulihan ekosistem. Tanaman yang rusak akibat aktivitas pendakian sebelumnya berkesempatan untuk tumbuh kembali. Hal ini menunjukkan pentingnya pengelolaan wisata yang berkelanjutan, dengan mempertimbangkan aspek konservasi dan keberlanjutan lingkungan.
Dengan dibukanya kembali TWA Bukit Kaba, diharapkan kunjungan wisatawan akan meningkat, terutama setelah Lebaran. Peningkatan kunjungan ini dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar. Namun, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara kepentingan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Pengelolaan yang baik dan kesadaran pengunjung sangat penting untuk menjaga kelestarian TWA Bukit Kaba untuk jangka panjang.
BKSDA Bengkulu dan Pokdarwis Bukit Kaba perlu terus berkolaborasi dalam mengelola TWA Bukit Kaba. Upaya-upaya edukasi kepada pengunjung mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan perlu ditingkatkan. Dengan demikian, TWA Bukit Kaba dapat tetap menjadi destinasi wisata yang menarik dan lestari untuk generasi mendatang.
Dengan dibukanya kembali TWA Bukit Kaba, diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi pariwisata Bengkulu dan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Namun, penting untuk tetap menjaga keseimbangan antara pengembangan pariwisata dan pelestarian lingkungan. Semoga TWA Bukit Kaba tetap terjaga kelestariannya dan menjadi destinasi wisata yang berkelanjutan.