Bukit Kaba Kembali Dibuka untuk Wisatawan Lebaran!
Setelah ditutup dua bulan untuk pemulihan ekosistem, Taman Wisata Alam Bukit Kaba di Bengkulu kembali dibuka untuk umum saat libur Lebaran Idul Fitri, menawarkan pengalaman wisata alam yang lebih baik.
Rejang Lebong, Bengkulu – Kabar baik bagi para pendaki dan wisatawan! Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Kaba di Rejang Lebong, Bengkulu, akan kembali dibuka untuk umum selama libur Lebaran Idul Fitri mendatang. Penutupan sementara selama dua bulan, sejak 20 Januari hingga 19 Maret 2025, bertujuan untuk program pemulihan ekosistem yang intensif.
Pemulihan Ekosistem Bukit Kaba
Kepala Seksi Wilayah I BKSDA Bengkulu, Said Jauhari, memastikan pembukaan kembali TWA Bukit Kaba. "Aktivitas di TWA Bukit Kaba wilayah Rejang Lebong ditutup sementara, namun pada liburan Lebaran Idul Fitri nanti, pendaki dan pengunjung sudah bisa kembali menikmati keindahannya," ujarnya saat dihubungi di Rejang Lebong, Senin lalu.
Program pemulihan ekosistem ini difokuskan pada revitalisasi vegetasi yang rusak akibat aktivitas pendakian sebelumnya. Selama dua bulan, kawasan tersebut diberikan waktu untuk pulih dan tanaman-tanaman dapat tumbuh kembali dengan optimal. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan pengalaman wisata di TWA Bukit Kaba.
Penutupan Pintu Masuk Tertentu
Penting untuk dicatat bahwa penutupan hanya berlaku untuk pintu masuk di Desa Sumber Urip, Kecamatan Selupu Rejang, Kabupaten Rejang Lebong. Pintu pendakian lain di Desa Air Sempiang, Kabupaten Kepahiang, dan jalur pendakian ke Bukit Hitam tetap beroperasi seperti biasa. Pengunjung dapat memilih jalur alternatif yang tetap terbuka selama masa pemulihan.
Membersihkan Sampah dan Perbaikan Jalur
Selain pemulihan vegetasi, program ini juga melibatkan pembersihan sampah yang ditinggalkan oleh pengunjung sebelumnya. Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Sumber Urip, Yulian Adi Pratama, menjelaskan bahwa puluhan karung sampah dengan berat mencapai 150 kg telah dikumpulkan. Sampah-sampah tersebut didominasi oleh plastik seperti tali plastik, botol bekas, dan kantong plastik.
"Sampah-sampah plastik, terutama botol, kami kumpulkan dan jual kepada pengepul barang bekas. Sampah lainnya dikumpulkan dan dibuang ke TPA Jambu Keling setiap bulan," jelas Yulian. Proses pembersihan ini akan terus berlanjut hingga Maret mendatang, memastikan TWA Bukit Kaba kembali bersih dan terawat.
Selain membersihkan sampah, Pokdarwis juga memperbaiki jalur pendakian yang rusak akibat pohon tumbang atau longsor. Hal ini bertujuan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan para pendaki saat kembali menikmati keindahan TWA Bukit Kaba.
Harapan untuk Masa Depan
Yulian Adi Pratama berharap program pemulihan ekosistem ini dapat mengembalikan kondisi TWA Bukit Kaba ke keadaan semula, bahkan lebih baik lagi. Dengan kondisi lingkungan yang lebih terjaga dan jalur pendakian yang aman, diharapkan TWA Bukit Kaba dapat kembali menarik minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, untuk menikmati keindahan gunung api satu-satunya di Bengkulu ini.
Pembukaan kembali TWA Bukit Kaba ini menjadi kabar gembira bagi masyarakat sekitar dan pecinta alam. Dengan pengelolaan yang lebih baik dan kesadaran pengunjung untuk menjaga kebersihan, diharapkan TWA Bukit Kaba dapat menjadi destinasi wisata yang lestari dan berkelanjutan.