Reservoir Baru di Gresik Atasi Krisis Air Bersih di Duduksampeyan
Pemerintah Kabupaten Gresik mengoperasikan reservoir baru di Duduksampeyan untuk mengatasi kekurangan air bersih dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya di 23 desa setempat.

Kabupaten Gresik, Jawa Timur, memulai babak baru dalam penyediaan air bersih bagi warganya. Pada Jumat, 14 Februari 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik resmi mengoperasikan reservoir air baru di Kecamatan Duduksampeyan. Langkah ini merupakan solusi konkret untuk mengatasi permasalahan krisis air bersih yang telah lama dialami beberapa desa di wilayah tersebut.
Solusi Krisis Air Bersih di Duduksampeyan
Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, menjelaskan bahwa reservoir ini merupakan bagian penting dari upaya besar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Reservoir yang dibangun di lahan seluas 885 meter persegi ini terdiri dari dua tangki raksasa, masing-masing berkapasitas 500 meter kubik. Dengan total kapasitas 1.000 meter kubik, reservoir ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat secara signifikan.
Tidak hanya besarnya kapasitas, sistem distribusi air pun dirancang untuk efisiensi maksimal. Pompa pendorong dengan kapasitas 50 liter per detik memastikan air bersih dapat didistribusikan dengan cepat dan merata ke seluruh wilayah yang membutuhkan. Ini merupakan sebuah kemajuan besar bagi masyarakat yang sebelumnya kesulitan mengakses air bersih.
Manfaat Reservoir untuk Masyarakat
Kehadiran reservoir ini diharapkan mampu mencukupi kebutuhan air bersih di 23 desa di Kecamatan Duduksampeyan. Integrasi dengan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Umbulan yang juga mulai beroperasi pada hari yang sama semakin memperkuat dampak positif proyek ini. Dua belas desa akan merasakan manfaat langsung, meliputi Kemudi, Wadak Lor, Wadak Kidul, Petis Benem, Kawisto, Duduk, Kramat, Setrohadi, Sumengko, Palebon, Bendungan, dan Sumari.
Proyek ini juga merupakan bagian dari program Nawakarsa Gresik Mapan, sebuah program yang bertujuan untuk memastikan seluruh masyarakat Gresik mendapatkan akses air bersih yang aman dan layak konsumsi. Bupati Yani menekankan bahwa pembangunan reservoir ini merupakan strategi penting dalam pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya akses terhadap air bersih.
Kualitas Air dan Dampak Positif
Pemkab Gresik memastikan kualitas air dari reservoir telah terverifikasi food grade. Hal ini menjamin keamanan dan kualitas air bersih bagi masyarakat. Dengan tersedianya air bersih yang layak konsumsi, diharapkan angka stunting dapat berkurang, kesehatan masyarakat meningkat, dan pada akhirnya kesejahteraan masyarakat membaik. Inilah dampak positif jangka panjang yang diharapkan dari proyek ini.
Rencana Pembangunan Selanjutnya
Keberhasilan pembangunan reservoir di Duduksampeyan tidak berhenti sampai di sini. Pemkab Gresik berencana membangun reservoir serupa di kecamatan lain yang masih mengalami kesulitan akses air bersih. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Gresik untuk memastikan seluruh warganya dapat menikmati akses air bersih yang layak.
Pembangunan reservoir ini dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemkab Gresik dan dana alokasi khusus (DAK) dari Dinas CKPKP. Total terdapat 6.169 sambungan rumah (SR) baru yang akan mendapatkan akses air bersih gratis berkat proyek ini.
Kesimpulan
Pengoperasian reservoir baru di Duduksampeyan menandai langkah signifikan Pemkab Gresik dalam mengatasi krisis air bersih. Proyek ini tidak hanya menyediakan akses air bersih bagi ribuan warga, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan, kesejahteraan, dan pengurangan angka stunting. Dengan rencana pembangunan reservoir di wilayah lain, Pemkab Gresik menunjukkan komitmen yang kuat untuk memastikan seluruh masyarakatnya mendapatkan akses air bersih yang layak.