Revitalisasi Budidaya Maggot Pertamina di Mataram: Solusi Sampah Organik dan Pakan Ternak Berkelanjutan
Pertamina Jatimbalinus kembali mengembangkan rumah budidaya maggot di Mataram. Inisiatif Budidaya Maggot Pertamina ini menjadi solusi ganda untuk sampah dan pakan ternak.

Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) kembali mengaktifkan rumah budidaya maggot di Lingkungan Bugis, Kelurahan Bintaro, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) bernama "TAMPIASIH" yang diinisiasi melalui Integrated Terminal (IT) Ampenan. Program ini bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.
Inisiasi awal program Budidaya Maggot Pertamina ini telah dimulai pada tahun 2024, dan kini tim Pertamina IT Ampenan bersama masyarakat setempat melakukan revitalisasi dan pengembangan. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap peningkatan permintaan maggot di pasaran, menunjukkan potensi ekonomi yang signifikan. Revitalisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi dan keberlanjutan program.
Menurut Pertamina, budidaya maggot bukan hanya sekadar peluang usaha baru bagi masyarakat setempat, tetapi juga merupakan langkah konkret dalam upaya pengurangan sampah organik. Dengan semangat kolaborasi yang kuat, program ini diharapkan dapat menjadikan rumah budidaya maggot lebih produktif dan berkelanjutan, menciptakan sinergi antara ekonomi dan lingkungan.
Manfaat Ganda Budidaya Maggot: Lingkungan dan Ekonomi
Budidaya maggot dinilai memiliki potensi yang sangat besar sebagai solusi efektif untuk pengelolaan sampah organik, sekaligus sebagai penyedia pakan ternak yang ramah lingkungan. Selain itu, maggot juga memiliki nilai ekonomis tinggi yang dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Potensi ganda ini menjadikan program ini sangat strategis dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.
Pengembangan kembali rumah budidaya ini mencakup beberapa aspek penting, yaitu perbaikan fasilitas yang ada, penambahan peralatan produksi yang lebih modern, serta pelatihan teknis budidaya maggot. Pelatihan ini diberikan kepada kelompok pengelola di Lingkungan Bugis, memastikan mereka memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk mengelola budidaya secara optimal. Hal ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam pemberdayaan masyarakat.
Ketua kelompok Tampiasih, Yuliana, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas bantuan dari Pertamina IT Ampenan yang kembali menghidupkan rumah budidaya maggot tersebut. Ia menyatakan bahwa permintaan maggot saat ini sangat tinggi di pasaran. Dengan fasilitas yang lebih baik dan dukungan berkelanjutan, kelompok optimis dapat memenuhi kebutuhan pasar sekaligus berkontribusi dalam mengurangi volume sampah di lingkungan mereka.
Komitmen Pertamina untuk Ekonomi Berkelanjutan
Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi, menyampaikan dukungan penuh terhadap kegiatan Rumah Budidaya Maggot ini. Menurutnya, pengembangan kembali rumah budidaya maggot merupakan bagian integral dari komitmen Pertamina yang menyentuh langsung kebutuhan dasar masyarakat. Komitmen ini mencakup penanggulangan kemiskinan, pengelolaan sampah yang efektif, dan produksi yang berkelanjutan.
Ahad Rahedi berharap bahwa program ini akan mampu memperkuat ekonomi warga secara signifikan. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, sejalan dengan visi Pertamina untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan. Dukungan ini menunjukkan peran aktif Pertamina dalam pembangunan daerah.
Pertamina berharap dengan pengembangan kembali program Budidaya Maggot Pertamina ini, produksi maggot dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal secara optimal. Peningkatan produksi ini diharapkan dapat secara langsung meningkatkan pendapatan warga yang terlibat dalam budidaya. Lebih jauh, program ini juga diharapkan dapat mendorong terwujudnya lingkungan yang lebih bersih dan sehat di Mataram.
Program ini adalah wujud nyata komitmen Pertamina dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat yang berbasis lingkungan. Inisiatif ini sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya di bidang penanggulangan kemiskinan, penyediaan pekerjaan yang layak, dan promosi produksi serta konsumsi yang berkelanjutan. Pertamina terus berupaya menciptakan dampak positif yang luas.