Revolusi Akses Pupuk Pacu Produktivitas Padi Nasional
Menteri Pertanian menyatakan bahwa revolusi akses pupuk telah meningkatkan produktivitas padi secara signifikan dan berkelanjutan, berkat kebijakan Presiden Prabowo Subianto.

Jakarta, 8 April (ANTARA) - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa revolusi akses pupuk merupakan langkah strategis pemerintah yang telah meningkatkan produktivitas padi nasional secara signifikan dan berkelanjutan. Hal ini disampaikan saat panen raya serentak di 14 provinsi yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto di Majalengka, Jawa Barat, pada hari Senin.
Sulaiman menjelaskan bahwa distribusi pupuk telah disederhanakan, kini mengalir langsung dari Kementerian Pertanian ke pabrik pupuk dan kemudian ke petani. "Ini adalah revolusi di sektor pertanian," katanya dalam sebuah pernyataan. Ia menyebut keberhasilan ini berkat kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang menerbitkan Instruksi Presiden untuk memperlancar distribusi pupuk bagi petani di seluruh Indonesia.
Menteri juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Presiden Prabowo atas komitmen dan dukungan penuhnya terhadap sektor pertanian nasional, yang secara langsung bermanfaat bagi kesejahteraan petani. Sulaiman menekankan bahwa pencapaian saat ini merupakan hasil sinergi antar sektor dan respons cepat dari pemerintah pusat dan daerah dalam menghadapi tantangan pangan nasional.
Kebijakan Presiden Dorong Peningkatan Produktivitas Padi
Sulaiman memaparkan bahwa harga padi saat ini telah mencapai Rp6.500 per kilogram, peningkatan yang menguntungkan petani dan mencerminkan hasil nyata dari kebijakan presiden yang mendukung petani. Selain itu, ia menekankan bahwa program pompa air juga telah berhasil meningkatkan produksi padi di Pulau Jawa sebesar 2,8 juta ton meskipun menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh fenomena El Nino yang berkepanjangan.
Lebih lanjut, ia menyebutkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa produksi padi nasional untuk periode Januari hingga Maret 2025 telah mencapai 52 persen dari total target tahunan. Sebelumnya, Sulaiman menyatakan bahwa kementeriannya menargetkan produksi padi nasional mencapai 32 juta ton pada tahun 2025 untuk mendukung ketahanan pangan dan swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo untuk tahun 2027.
Program ini juga telah membantu meningkatkan pendapatan petani dan berkontribusi pada ketahanan pangan nasional. Distribusi pupuk yang efisien memastikan pupuk berkualitas tinggi tersedia bagi petani tepat waktu, sehingga meningkatkan hasil panen.
Sinergi Antar Sektor Kunci Keberhasilan
Keberhasilan peningkatan produktivitas padi ini tidak terlepas dari sinergi yang kuat antara Kementerian Pertanian, pemerintah daerah, dan petani. Kerja sama yang erat ini memungkinkan distribusi pupuk yang efisien dan tepat sasaran. Program pompa air juga menunjukkan pentingnya infrastruktur pendukung dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
Pemerintah juga terus berupaya meningkatkan kualitas benih dan teknologi pertanian untuk mendukung peningkatan produktivitas. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mencapai swasembada pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Dengan harga padi yang baik dan produksi yang meningkat, petani dapat menikmati peningkatan pendapatan dan kehidupan yang lebih sejahtera. Program-program pemerintah yang berkelanjutan akan terus mendukung peningkatan produktivitas pertanian di Indonesia.
Peningkatan produksi padi ini merupakan langkah penting dalam upaya pemerintah untuk mencapai ketahanan pangan nasional. Dengan dukungan kebijakan yang tepat dan sinergi antar sektor, Indonesia diharapkan dapat terus meningkatkan produksi pangan dan memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
Data BPS menunjukkan bahwa target produksi padi nasional terus menunjukkan perkembangan positif. Hal ini menunjukkan bahwa program-program pemerintah yang telah dilakukan berjalan efektif dan memberikan dampak positif bagi sektor pertanian.
Kesimpulan
Revolusi akses pupuk dan berbagai program pemerintah lainnya telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap produktivitas padi nasional. Hal ini menunjukkan pentingnya kebijakan yang tepat sasaran dan sinergi antar sektor dalam mencapai ketahanan pangan dan kesejahteraan petani.