Ringroad Bakauheni: Solusi Atasi Kemacetan dan Kecelakaan di Lampung?
Dishub Lampung mengusulkan pembangunan Ringroad Bakauheni sepanjang 2 kilometer senilai Rp20 miliar untuk mengatasi kemacetan dan kecelakaan di sekitar Pelabuhan Bakauheni, sekaligus memisahkan arus lalu lintas kendaraan barang dan wisata.
![Ringroad Bakauheni: Solusi Atasi Kemacetan dan Kecelakaan di Lampung?](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/12/000048.612-ringroad-bakauheni-solusi-atasi-kemacetan-dan-kecelakaan-di-lampung-1.jpg)
Kemacetan dan kecelakaan lalu lintas di sekitar Pelabuhan Bakauheni, Lampung, menjadi masalah serius yang perlu segera diatasi. Sebagai solusi, Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Lampung mengusulkan pembangunan Ringroad Bakauheni. Usulan ini telah ditandatangani oleh Penjabat Gubernur Lampung sebagai bagian dari upaya memperlancar arus kendaraan di simpul transportasi utama tersebut.
Ringroad Bakauheni: Jalan Alternatif Sepanjang 2 Kilometer
Kepala Dishub Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo, menjelaskan rencana pembangunan Ringroad Bakauheni sepanjang dua kilometer. Proyek ini diperkirakan menelan biaya sekitar Rp20 miliar. Meskipun biaya tersebut cukup signifikan, Bambang optimistis pembangunan Ringroad Bakauheni akan memberikan dampak positif yang besar bagi kelancaran lalu lintas dan keselamatan pengguna jalan di wilayah tersebut.
Pembangunan jalan alternatif ini diharapkan dapat memisahkan arus lalu lintas kendaraan barang dengan kendaraan penumpang. Hal ini sangat penting mengingat tingginya volume kendaraan pengangkut barang yang keluar masuk pelabuhan dan kendaraan wisatawan yang ramai mengunjungi Bakauheni Harbour City. Kondisi ini sering menyebabkan kemacetan dan kecelakaan, terutama akibat rem blong pada kendaraan berat di jalanan yang menanjak dan menurun.
Menciptakan Arus Lalu Lintas yang Lebih Lancar dan Aman
Bambang Sumbogo menambahkan, Ringroad Bakauheni akan menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan percampuran arus kendaraan barang dan wisata di Bakauheni Harbour City. Dengan adanya jalan alternatif ini, diharapkan kawasan wisata, penyeberangan, dan aktivitas bongkar muat barang dapat berjalan tanpa saling mengganggu. Hal ini sangat penting untuk menunjang pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Keberadaan Ringroad Bakauheni diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi di area tersebut. Percampuran arus kendaraan barang dan wisata yang padat seringkali menyebabkan kecelakaan, terutama karena rem blong kendaraan berat di tanjakan dan turunan. Jalan alternatif ini akan memberikan ruang bagi kendaraan barang untuk bergerak tanpa harus bercampur dengan kendaraan wisata, sehingga risiko kecelakaan dapat diminimalisir.
Studi Kelayakan dan Pengembangan Ringroad Bakauheni
Saat ini, usulan pembangunan Ringroad Bakauheni tengah menunggu survei kelayakan teknis, terutama terkait tanjakan dan turunan di jalur tersebut. Setelah survei kelayakan selesai, pembangunan Ringroad Bakauheni dapat segera dimulai. Dishub Lampung berharap pembangunan Ringroad Bakauheni dapat segera direalisasikan untuk memberikan solusi jangka panjang bagi permasalahan kemacetan dan kecelakaan di sekitar Pelabuhan Bakauheni.
Lebih lanjut, Bambang menekankan pentingnya pengembangan Ringroad Bakauheni sebagai jalan alternatif penunjang ruas jalan utama. Jalan ini tidak hanya akan berfungsi sebagai jalur alternatif, tetapi juga akan meningkatkan efisiensi dan keamanan lalu lintas di wilayah Bakauheni. Dengan demikian, diharapkan Ringroad Bakauheni dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat Lampung.
Kesimpulannya, pembangunan Ringroad Bakauheni merupakan langkah strategis untuk mengatasi permasalahan kemacetan dan kecelakaan di sekitar Pelabuhan Bakauheni. Proyek ini diharapkan dapat menciptakan arus lalu lintas yang lebih lancar dan aman, serta mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan pembangunan Ringroad Bakauheni dapat segera direalisasikan dan memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat Lampung.