Rumah Sakit Internasional Bali Rekrut Dokter Singapura, Siap Berikan Layanan Kelas Dunia
Rumah Sakit Internasional Bali (BIH) telah merekrut empat dokter spesialis kanker dari Singapura untuk memberikan layanan kesehatan kelas dunia, ditargetkan mulai beroperasi penuh pada Juni mendatang.

Rumah Sakit Internasional Bali (BIH), sebuah rumah sakit milik negara, telah merekrut empat dokter spesialis kanker dari Singapura. Rekrutmen ini merupakan bagian dari upaya BIH untuk menyediakan layanan medis kelas dunia. Rumah sakit yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur ini dijadwalkan mulai beroperasi penuh pada bulan Juni mendatang. Kehadiran dokter-dokter spesialis dari Singapura ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia dan menarik minat wisatawan medis baik domestik maupun internasional.
CEO PT Pertamedika Bali Hospital, Dewi Fankhuningdyah Fitriana, menyatakan bahwa pengoperasian BIH merupakan perpaduan standar global, talenta Indonesia, dan keramahan Bali. "The operation of BIH represents the convergence of global standards, Indonesian talent, and Balinese hospitality," ujar Fitriana pada Selasa (29/4).
Empat dokter spesialis kanker dari Singapura yang direkrut adalah Dr. Robert Lim, Dr. Francis Chin Kuok Choon, Dr. Patricia Kho Sunn Sunn, dan Dr. Tan Yew Oo. Mereka telah mendapatkan izin untuk praktik di rumah sakit internasional ini. Dokter-dokter spesialis ini akan bekerja sama dengan spesialis Indonesia, termasuk Dr. Rio Marnoto, seorang ahli bedah vaskular yang telah menghabiskan 24 tahun belajar dan berpraktik di Munich, Jerman.
Layanan Unggulan dan Fasilitas BIH
BIH telah memulai operasi awal, menawarkan layanan di bidang onkologi, kardiologi, perawatan darurat, klinik rawat jalan terpadu, radiologi dan radioterapi, serta pemeriksaan kesehatan komprehensif. Spesialisasi medis tambahan diharapkan akan diperkenalkan sebelum peresmian resmi rumah sakit pada bulan Juni.
Berlokasi di KEK Kesehatan Sanur, rumah sakit ini memiliki luas 67.000 meter persegi dan kapasitas 255 tempat tidur. Fasilitasnya dilengkapi dengan delapan ruang operasi, 38 tempat tidur unit perawatan intensif (ICU), dan empat laboratorium. BIH bertujuan untuk menjadi tujuan wisata medis dan rujukan bagi pasien domestik dan internasional.
Fitriana menambahkan bahwa rumah sakit ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal dan kualitas layanan kesehatan di Indonesia. Proyeksi dari Dewan Kawasan Ekonomi Khusus Nasional menunjukkan bahwa pada tahun 2030, antara 4-8 persen penduduk Indonesia—sekitar 123.000 hingga 240.000 orang—yang sebelumnya mencari perawatan medis di luar negeri, mungkin akan memilih untuk berobat di dalam negeri, termasuk di KEK Sanur.
Lebih lanjut, pada tahun 2045, Dewan tersebut memperkirakan fasilitas ini akan berkontribusi pada penghematan devisa hingga Rp86 triliun (sekitar US$4,9 miliar), sekaligus menghasilkan tambahan pendapatan devisa sebesar Rp19,6 triliun.
Target dan Harapan BIH
Dengan menggandeng dokter-dokter spesialis dari Singapura dan didukung oleh fasilitas yang lengkap, BIH menargetkan untuk menjadi pusat layanan kesehatan unggulan di Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menarik investasi di sektor kesehatan.
Kehadiran BIH diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi perekonomian Bali dan Indonesia secara keseluruhan, melalui peningkatan pendapatan devisa dan penciptaan lapangan kerja. Selain itu, BIH juga diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan kesehatan berkualitas tinggi, khususnya dalam bidang onkologi dan kardiologi.
Dengan fasilitas dan tenaga medis yang mumpuni, BIH siap memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Indonesia dan wisatawan mancanegara. Rumah sakit ini menjadi bukti komitmen Indonesia dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan menjadi rujukan medis di kawasan Asia Tenggara.
Kehadiran dokter spesialis dari Singapura juga menunjukkan kepercayaan internasional terhadap kualitas layanan kesehatan di Indonesia. Hal ini diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi dan tenaga medis berkualitas tinggi untuk berkontribusi dalam pembangunan sektor kesehatan di Indonesia.