Bali International Hospital (BIH): Siap Layani Pasien April 2025
Menko Infrastruktur, Agus Harimurti Yudhoyono, mengumumkan Bali International Hospital (BIH) ditargetkan beroperasi April 2025, melayani pasien domestik dan internasional, serta berpotensi meningkatkan ekonomi dan pariwisata Bali.
![Bali International Hospital (BIH): Siap Layani Pasien April 2025](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/01/23/220102.163-bali-international-hospital-bih-siap-layani-pasien-april-2025-1.jpg)
Bali International Hospital (BIH) di Sanur, Denpasar, diproyeksikan mulai beroperasi pada April 2025. Hal ini diungkapkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko Infra), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), saat meninjau pembangunan rumah sakit tersebut pada Kamis, 23 Januari 2024. BIH akan melayani baik pasien warga negara Indonesia (WNI) maupun warga negara asing (WNA).
AHY menekankan bahwa keberadaan BIH akan menjadi solusi bagi masyarakat Indonesia yang selama ini harus mengeluarkan biaya besar untuk berobat ke luar negeri. Rumah sakit ini diharapkan dapat menarik minat pasien dari berbagai negara, sekaligus meningkatkan sektor kesehatan di Indonesia. Saat ini, pembangunan BIH yang digarap oleh Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC) telah mencapai 98 persen.
Target operasional April 2025 diawali dengan masa uji coba. Sebelum resmi dibuka untuk umum pada pertengahan tahun 2025, BIH akan menjalani masa uji coba untuk melayani pasien. Hal ini bertujuan untuk memastikan seluruh fasilitas dan layanan rumah sakit sudah optimal dan siap menerima pasien secara penuh.
BIH yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur, Denpasar, diharapkan mampu mendongkrak perekonomian daerah dan nasional. Keberadaan rumah sakit ini diyakini mampu menarik wisatawan minat khusus (health tourism) ke Bali, memberikan kontribusi signifikan terhadap pariwisata Bali.
Fasilitas dan layanan unggulan BIH. Dengan luas bangunan mencapai 67.465 meter persegi dan kapasitas 255 tempat tidur, BIH dilengkapi dengan teknologi medis canggih dari berbagai negara maju. AHY sendiri memuji kualitas gedung dan kelengkapan fasilitas yang tersedia. Rumah sakit ini akan menawarkan layanan unggulan di bidang kardiologi, perawatan kanker, neurologi, gastroenterologi, dan ortopedi.
Potensi ekonomi dan pariwisata. AHY optimistis BIH akan sukses menarik pasien mancanegara. Keunggulan Bali sebagai destinasi wisata menjadi daya tarik tersendiri, karena pasien dapat menikmati keindahan alam selama masa pemulihan. Hal ini diharapkan akan memberikan dampak positif baik secara fisik maupun mental bagi pasien dan keluarga.
Berdasarkan data Dewan Nasional KEK Indonesia, KEK Kesehatan Sanur (luas total 41,26 hektare) ditargetkan mampu menarik investasi sekitar Rp10,2 triliun dan menyerap sekitar 43.647 tenaga kerja (langsung dan tidak langsung). Proyeksi jumlah pasien yang dilayani di KEK Kesehatan Sanur diperkirakan mencapai 123.000-240.000 orang pada tahun 2030.
Dampak positif bagi perekonomian nasional. Dengan adanya BIH, diharapkan terjadi penghematan devisa negara karena mengurangi jumlah WNI yang berobat ke luar negeri. Proyeksi penghematan devisa diperkirakan mencapai Rp86 triliun hingga 2045, dan potensi tambahan devisa sebesar Rp19,6 triliun.
Kesimpulannya, pembangunan Bali International Hospital menandai langkah maju dalam sektor kesehatan di Indonesia. Selain meningkatkan akses layanan kesehatan berstandar internasional, BIH juga berpotensi besar mendorong pertumbuhan ekonomi dan pariwisata Bali.