Rumah Susun ASN di IKN: Kualitas Apartemen, Investasi Rp60,9 Triliun
Kepala OIKN, Basuki Hadimuljono, memastikan rusun ASN di IKN memiliki kualitas apartemen, dengan total investasi proyek KPBU mencapai Rp60,9 triliun.

Jakarta, 24 Februari 2024 - Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur terus berlanjut. Salah satu fokus utama adalah penyediaan hunian bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) yang akan bertugas di sana. Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, baru-baru ini mengumumkan bahwa rumah susun (rusun) yang dibangun untuk ASN tersebut memiliki kualitas setara apartemen.
Pernyataan tersebut disampaikan Basuki di Jakarta, Senin lalu. Ia menegaskan, "Ini kita sederhana saja rusun, tapi ini kualitasnya kualitas apartemen." Pernyataan ini memberikan gambaran mengenai komitmen pemerintah untuk menyediakan tempat tinggal yang layak bagi para ASN yang akan bertugas di IKN.
Proyek pembangunan rusun dan rumah tapak di IKN ini menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU). OIKN menargetkan pembangunan 97 tower rusun dan 129 rumah tapak dengan total investasi yang diperkirakan mencapai Rp60,9 triliun. Angka investasi yang fantastis ini menunjukkan skala besar proyek hunian di IKN.
Skema KPBU dan Tahapan Investasi
Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, memberikan penjelasan lebih rinci mengenai tahapan investasi proyek KPBU ini. Pada tahap pertama, OIKN akan menawarkan dua proyek rusun dan satu proyek rumah tapak dengan total investasi Rp8 triliun. Agung menambahkan, "Ini kami targetkan akan segera masuk transaksi dalam waktu dekat, selambat-lambatnya pada kuartal kedua tahun ini kita harus lakukan transaksi dengan pengadaan."
Tahap kedua akan melibatkan dua proyek rusun dan satu proyek gabungan rusun dan rumah tapak dengan total investasi Rp23 triliun. Transaksi untuk tahap ini ditargetkan dimulai pada pertengahan tahun. Proyek-proyek ini ditawarkan dengan skema KPBU unsolicited atau diprakarsai badan usaha, namun untuk menjamin tata kelola yang baik, pelaksanaan transaksi atau pengadaan akan dilakukan secara terbuka melalui tender, tegas Agung.
Proses tender terbuka ini memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan proyek KPBU hunian IKN. Hal ini penting untuk menjaga kepercayaan publik dan memastikan penggunaan dana investasi secara efektif dan efisien.
Daftar Badan Usaha yang Terlibat
Beberapa badan usaha ternama telah menyatakan kesiapannya untuk berpartisipasi dalam proyek KPBU ini. Berikut daftar badan usaha yang terlibat sebagai pemrakarsa proyek:
- PT Nindya Karya (Persero): 8 tower rusun ASN
- PT Perintis Triniti Properti Tbk dan Truba Group: 8 tower rusun ASN
- PT Intiland Development Tbk: 41 tower rusun ASN dan 109 unit rumah tapak
- IJM Corporation Berhad: 20 tower rusun ASN
- Maxim Global Berhad: 10 tower rusun ASN
- PT Ciputra Development Tbk: 10 tower rusun ASN dan 20 unit rumah tapak
Saat ini, proyek KPBU yang diprakarsai oleh Nindya Karya, Intiland, dan IJM telah menyelesaikan studi kelayakannya dan akan segera ditenderkan pada tahun ini oleh OIKN.
Proyek pembangunan hunian ASN di IKN ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam membangun IKN yang modern dan berkelanjutan. Dengan kualitas yang setara apartemen dan investasi yang besar, diharapkan proyek ini dapat berjalan lancar dan memberikan tempat tinggal yang layak bagi para ASN yang akan bertugas di IKN.