Sampah Rusak Pompa Banjir Jakarta, Legislator Desak Edukasi Masyarakat
Anggota Komisi A DPRD Jakarta, Kevin Wu, menyoroti kerusakan pompa banjir akibat sampah dan mendesak edukasi masyarakat serta anggaran untuk turap Kali Pesanggrahan.

Banjir yang melanda Jakarta kembali menyoroti permasalahan klasik: sampah yang menyumbat saluran air dan merusak pompa penanggulangan banjir. Anggota Komisi A DPRD Jakarta, Kevin Wu, mengungkapkan keprihatinannya setelah meninjau lokasi pengungsian di Kelurahan Kedoya Selatan pada Selasa malam. Ia menemukan bahwa sampah yang dibuang sembarangan menjadi penyebab utama kerusakan pada pompa-pompa air yang vital dalam menanggulangi banjir.
Kevin Wu secara langsung menyaksikan dampak buruk dari kebiasaan membuang sampah sembarangan. Sampah-sampah tersebut tersangkut dan merusak bagian penting dari pompa, sehingga mengurangi efektifitas kerja pompa dalam mengendalikan genangan air. "Perlu edukasi masyarakat ya. Ketika saya saksikan di rumah pompa-pompa itu sering bermasalah karena sampahnya yang nyangkut," ujarnya.
Permasalahan ini, menurut Kevin, bukan hanya tanggung jawab instansi terkait, tetapi juga merupakan tanggung jawab seluruh masyarakat Jakarta. Ia menekankan perlunya kesadaran kolektif untuk menjaga kebersihan lingkungan agar sistem penanggulangan banjir dapat berfungsi optimal. "Pompa air yang dijalankan tiga shift pun enggak akan sanggup menyelesaikan permasalahan seperti ini kalau masyarakatnya tidak diedukasi terkait buang sampah sembarangan di selokan-selokan, di sungai. Saya rasa harus semua pihak terlibat," tegasnya.
Solusi Jangka Panjang: Turap Kali Pesanggrahan
Banjir di Kedoya Selatan dan Kembangan Selatan yang disebabkan oleh luapan Kali Pesanggrahan mendorong Kevin Wu untuk berkomitmen memperjuangkan anggaran pemasangan turap. Ia berjanji akan mendorong pengadaan anggaran tersebut agar proyek ini dapat segera terlaksana. "Sehingga kami akan memperhatikan anggaran tersebut dan saya akan ikut mendorong agar itu bisa terlaksana," ucap Kevin.
Langkah ini mendapat dukungan dari pihak Kelurahan Kedoya Selatan yang juga telah merencanakan pemasangan sheetpile dan penambahan pintu air. Kevin mengapresiasi inisiatif tersebut dan menekankan pentingnya solusi jangka panjang untuk mencegah banjir berulang setiap tahun. "Kami bersyukur ya bahwa ternyata sudah masuk dalam program tadi ada rencana (pemasangan) sheetpile-nya, kemudian juga akan diusulkan untuk ditambah pintu air. Itu akan menjadi perhatian bagi kami karena kalau kejadian ini berulang setiap tahun, artinya ini adalah kebutuhan," ujar Kevin.
Selain itu, Kevin juga memastikan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa banjir tersebut. "Korban jiwa itu tidak ada. Mengenai korban material sedang diinvestigasi. Korban yang ikut mengungsi hari ini sebanyak 234 jiwa," ucapnya. Pihaknya juga memastikan bahwa kebutuhan dasar para pengungsi, seperti makanan, obat-obatan, dan perlengkapan bayi, telah terpenuhi.
Edukasi dan Kolaborasi: Kunci Penanggulangan Banjir
Kesimpulannya, masalah sampah yang merusak pompa banjir di Jakarta merupakan isu yang kompleks dan memerlukan solusi terintegrasi. Edukasi publik mengenai pentingnya membuang sampah pada tempatnya menjadi kunci utama. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan instansi terkait juga sangat penting untuk memastikan keberhasilan program penanggulangan banjir. Pemasangan turap Kali Pesanggrahan merupakan langkah strategis untuk mengatasi masalah banjir di jangka panjang, namun tanpa kesadaran masyarakat dalam membuang sampah, upaya tersebut akan sia-sia.
Selain itu, pengawasan dan penegakan aturan terkait pembuangan sampah juga perlu ditingkatkan. Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif, diharapkan permasalahan banjir di Jakarta dapat teratasi secara efektif dan berkelanjutan. Pemerintah dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan terbebas dari ancaman banjir.