Satgas Cartenz Buru Pimpinan KKB yang Kabur dari Lapas Wamena
Satgas Damai Cartenz memburu Penihas Heluka, pimpinan KKB Yahukimo, yang melarikan diri dari Lapas Wamena bersama enam rekannya setelah membobol pagar penjara.

Penihas Heluka, pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Yahukimo, berhasil kabur dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wamena bersama enam tahanan lainnya. Kejadian ini terungkap pada Selasa, 25 Februari 2024, dan langsung direspon oleh Satgas Operasi Damai Cartenz yang kini tengah memburu para buronan tersebut. Brigjen Pol Faizal Rahmadani, Kaops Satgas Damai Cartenz, memimpin operasi pengejaran ini di Jayapura.
Modus kaburnya para tahanan ini terbilang lihai. Mereka membobol pagar pertama Lapas Wamena menggunakan alat potong, kemudian memanjat pagar kedua dengan bantuan tali sepanjang satu meter yang diikatkan pada kawat duri. Dari tujuh tahanan yang kabur, satu orang berhasil ditangkap kembali, sementara enam lainnya, termasuk Penihas Heluka, masih buron.
Penihas Heluka, yang juga dikenal dengan nama Kopi Tua Heluka, menyatakan dirinya sebagai Komandan Operasi dan Komandan Batalyon Yamue Kodap XVI Yahukimo. Ia divonis 13 tahun penjara pada 7 Februari 2024 oleh Pengadilan Negeri Wamena atas keterlibatannya dalam pembunuhan aparat keamanan. Penangkapannya sendiri dilakukan pada 19 Mei 2023. Kini, Satgas Damai Cartenz tengah berupaya maksimal untuk menangkapnya kembali dan mencegah potensi ancaman yang mungkin ditimbulkan.
Pengejaran Terus Dilakukan Satgas Damai Cartenz
Satgas Damai Cartenz mengerahkan seluruh personelnya untuk melacak keberadaan Penihas Heluka dan lima rekannya yang masih buron. Identitas kelima buronan tersebut adalah Ariel Sonyap alias Koroway bin Sonyap (31 tahun), Ferly Wesabla (21 tahun), Sergius Asso (20 tahun), Rio Elopere (22 tahun), dan Nelkz Heluka (24 tahun). Operasi pengejaran ini dilakukan secara intensif di berbagai wilayah.
Brigjen Pol Faizal Rahmadani menghimbau masyarakat untuk aktif memberikan informasi jika mengetahui keberadaan para buronan tersebut. Kerjasama masyarakat sangat penting untuk mempercepat proses penangkapan dan memastikan keamanan wilayah. Pihak kepolisian menjamin kerahasiaan identitas informan yang memberikan data akurat.
Proses pengejaran ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek keamanan dan keselamatan masyarakat. Satgas Damai Cartenz bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk aparat keamanan lainnya dan pemerintah daerah, untuk memastikan operasi berjalan efektif dan terkoordinasi dengan baik.
Keberhasilan penangkapan kembali para buronan ini sangat penting untuk menjaga stabilitas keamanan di wilayah Yahukimo dan Papua pada umumnya. Keberadaan para buronan ini berpotensi menimbulkan ancaman keamanan dan gangguan ketertiban umum.
Kronologi dan Detail Pelarian
Para tahanan, termasuk Penihas Heluka, berhasil kabur dengan cara yang terencana. Mereka menggunakan alat potong untuk membobol pagar pertama Lapas Wamena. Setelah itu, mereka menggunakan tali yang diikatkan pada kawat duri untuk memanjat pagar kedua. Keberhasilan pelarian ini menunjukkan adanya kelemahan dalam sistem keamanan Lapas Wamena yang perlu segera diperbaiki.
Satu dari tujuh narapidana yang berhasil kabur, WK (28 tahun), telah berhasil ditangkap kembali oleh pihak berwajib. Namun, enam lainnya, termasuk Penihas Heluka, masih dalam pengejaran. Pihak berwajib terus berupaya untuk mengungkap kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain dalam membantu pelarian para tahanan ini.
Informasi lebih lanjut mengenai detail pelarian dan upaya penangkapan akan terus diupdate oleh pihak berwenang. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada, serta memberikan informasi yang akurat jika mengetahui keberadaan para buronan.
Upaya penangkapan Penihas Heluka dan kelompoknya terus dilakukan oleh Satgas Damai Cartenz. Kerjasama masyarakat sangat diharapkan untuk keberhasilan operasi ini.