Satgas Habema Evakuasi Guru Korban Kekejaman OPM di Yahukimo
Tim Satgas Koops TNI Habema berhasil mengevakuasi jenazah satu guru dan enam lainnya yang luka akibat serangan OPM di Distrik Anggruk, Yahukimo, Papua Pegunungan.

Tragedi di Distrik Anggruk, Yahukimo: Pada Jumat (21/3) pukul 17.00 WIT, kelompok bersenjata Organisasi Papua Merdeka (OPM) menyerang dan membakar sebuah sekolah di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan. Serangan tersebut mengakibatkan satu guru meninggal dunia dengan luka mengenaskan, sementara enam guru lainnya mengalami luka-luka. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam dan mengungkap situasi keamanan yang rawan di wilayah tersebut. Tim Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III langsung bergerak cepat untuk melakukan evakuasi dan mengamankan daerah tersebut.
Evakuasi Jenazah dan Korban Luka: Minggu (23/3), Tim Satgas Habema berhasil mengevakuasi jenazah satu guru dan enam guru lainnya yang mengalami luka. Evakuasi dilakukan dengan pengamanan ketat melalui medan yang sulit dan berisiko tinggi mengingat kondisi di Distrik Anggruk masih rawan akan gangguan dari kelompok bersenjata. "Evakuasi dilakukan dengan pengamanan ketat mengingat kondisi di Distrik Anggruk masih sangat rawan. Tim kami harus menghadapi medan berat dan potensi gangguan dari kelompok bersenjata, namun berkat koordinasi yang baik, jenazah korban berhasil dibawa ke Bandara Dekai," jelas Letnan Kolonel Infanteri Gustiawan, Komandan Satgas Rajawali II Koops TNI Habema Kogabwilhan III.
Korban yang Dievakuasi: Tujuh guru menjadi korban dalam peristiwa tersebut. Rosalina ditemukan tewas dengan luka parah akibat kekerasan. Tiga guru lainnya, Vidi, Cosmas, dan Tari, mengalami luka berat. Sementara itu, tiga guru lainnya, Vanti, Paskalia, dan Irmawati, mengalami luka ringan. Semua korban telah dievakuasi untuk mendapatkan perawatan medis dan proses identifikasi lebih lanjut. Jenazah Rosalina telah diterbangkan ke Bandara Dekai untuk proses identifikasi.
Kronologi Kejadian dan Upaya Penanganan
Serangan OPM terjadi pada Jumat sore, mengakibatkan sekolah tempat para guru mengajar tersebut hangus terbakar. Selain mengevakuasi korban, aparat keamanan juga mendokumentasikan kerusakan akibat pembakaran sekolah tersebut sebagai bukti kejahatan yang dilakukan oleh kelompok bersenjata. Proses evakuasi dilakukan dengan penuh tantangan, mengingat medan yang sulit dan potensi ancaman dari kelompok bersenjata yang masih berkeliaran di sekitar lokasi kejadian.
Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto, menegaskan komitmennya untuk mendukung proses evakuasi korban dan menjamin keamanan di wilayah tersebut. "Satgas Habema hadir sebagai bagian dari upaya negara dalam memastikan setiap warga negara, termasuk tenaga pendidik, dapat hidup dan bekerja dengan aman," tegas Mayjen TNI Lucky Avianto. Pihaknya juga mengerahkan personel untuk mengamankan lokasi dan mencegah terjadinya eskalasi konflik.
Aparat keamanan terus berupaya meningkatkan patroli di wilayah rawan dan melakukan pencarian terhadap pelaku penyerangan. Langkah ini diambil untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali dan menciptakan rasa aman bagi masyarakat di Distrik Anggruk dan sekitarnya. Mayjen TNI Lucky Avianto juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan.
Kondisi Keamanan dan Imbauan Kepada Masyarakat
Situasi keamanan di Distrik Anggruk dan sekitarnya masih dinyatakan rawan. Oleh karena itu, aparat keamanan terus meningkatkan kewaspadaan dan patroli untuk mencegah terjadinya aksi serupa. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada, serta segera melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada pihak berwajib. Kerja sama antara masyarakat dan aparat keamanan sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.
Pemerintah berkomitmen untuk menjamin keamanan dan keselamatan warga negaranya, termasuk tenaga pendidik yang bertugas di daerah terpencil. Upaya evakuasi dan penanganan pasca-kejadian ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam melindungi warga negaranya dari ancaman kelompok bersenjata. Kejadian ini juga menjadi pengingat akan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban di Papua Pegunungan.
Langkah-langkah yang diambil oleh Satgas Habema menunjukkan komitmen nyata dalam melindungi warga negara dan menindak tegas pelaku kejahatan. Proses hukum akan terus berjalan untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi para korban. Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk bersama-sama menjaga perdamaian dan keamanan di Papua.