Satpol PP Denpasar Tertibkan Badut dan Pengamen: Wajah Kota Lebih Tertib dan Aman
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Denpasar menertibkan 18 pengamen, badut, dan anak punk yang mengganggu ketertiban umum di empat kecamatan, sebagai upaya menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Denpasar melakukan penertiban terhadap sejumlah pengamen, badut, dan anak punk yang dinilai mengganggu ketertiban umum di wilayah Kota Denpasar. Penertiban yang dilakukan pada Jumat lalu tersebut berhasil mengamankan 18 orang di empat kecamatan berbeda. Hal ini dilakukan sebagai upaya menciptakan suasana kota yang lebih tertib dan aman bagi seluruh warga.
Kepala Satpol PP Kota Denpasar, Anak Agung Ngurah Bawa Nendra, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merespon keluhan masyarakat akan keberadaan individu-individu yang beraktivitas di ruang publik dengan cara yang mengganggu ketertiban umum. Aktivitas seperti mengamen secara agresif, keberadaan anak punk yang meresahkan, dan penampilan badut yang tidak pada tempatnya, dinilai merusak estetika dan kenyamanan kota.
Penertiban ini merupakan langkah tegas dari pemerintah Kota Denpasar untuk menegakkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2015 tentang ketertiban umum. Pihak Satpol PP berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan kenyamanan masyarakat, khususnya di area publik yang sering menjadi tempat berkumpulnya kelompok-kelompok yang berpotensi mengganggu ketertiban.
Penertiban dan Sanksi Tipiring
Ke-18 orang yang ditertibkan akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Mereka akan menjalani sidang tindak pidana ringan (tipiring) sebagai bagian dari proses hukum. Bawa Nendra menekankan bahwa tindakan ini bertujuan untuk memberikan efek jera dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ketertiban umum.
Selain sanksi, penertiban ini juga memiliki tujuan edukatif. Satpol PP berharap agar tindakan ini dapat mendorong perubahan perilaku dan meningkatkan rasa tanggung jawab individu dalam menjaga kebersihan dan ketertiban lingkungan sekitar. Penertiban ini juga bagian dari upaya preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
Langkah-langkah penertiban akan terus dilakukan secara berkala untuk memastikan Kota Denpasar tetap aman dan nyaman bagi seluruh warganya. Satpol PP berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi aktivitas masyarakat dan mendukung kemajuan Kota Denpasar.
Partisipasi Masyarakat Diharapkan
Bawa Nendra mengajak seluruh masyarakat Kota Denpasar untuk berperan aktif dalam menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan sekitar. Kolaborasi yang baik antara masyarakat dan aparat keamanan sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif. Dengan partisipasi aktif dari masyarakat, diharapkan upaya menciptakan Kota Denpasar yang aman dan nyaman dapat berjalan lebih efektif.
Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa "Kami mengajak seluruh masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga ketertiban dan keamanan di sekitar lingkungan tempat tinggalnya. Kolaborasi positif antara masyarakat dan aparat keamanan dapat menciptakan suasana yang kondusif bagi kemajuan Kota Denpasar,"
Dengan adanya penertiban ini, diharapkan wajah Kota Denpasar akan semakin tertib dan aman. Keberadaan pengamen, badut, dan anak punk yang mengganggu ketertiban umum dapat diminimalisir, sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan nyaman dan aman.
- Penertiban dilakukan di empat kecamatan di Kota Denpasar.
- Sebanyak 18 orang diamankan dan akan menjalani sidang tipiring.
- Penertiban berdasarkan Perda Nomor 1 Tahun 2015 tentang ketertiban umum.
- Langkah ini merupakan upaya preventif dan edukatif.
- Masyarakat diajak berpartisipasi aktif menjaga ketertiban.
Dengan adanya kerjasama antara Satpol PP dan masyarakat, diharapkan Kota Denpasar akan menjadi kota yang aman, nyaman, dan tertib bagi semua warganya.