Sekolah Rakyat: Lulusan Bebas Ikatan Dinas, Dilengkapi Kompetensi Digital
Sekolah Rakyat memastikan lulusannya bebas ikatan dinas dan dibekali kompetensi digital seperti coding dan cybersecurity untuk memutus rantai kemiskinan.

Jakarta, 19 Maret 2024 - Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat, Mohammad Nuh, memberikan kepastian bahwa para siswa yang menyelesaikan pendidikan di Sekolah Rakyat tidak terikat oleh ikatan dinas apapun. Hal ini disampaikan usai Rapat Pleno Persiapan Penerimaan Siswa Baru Sekolah Rakyat di Kantor Kemensos Salemba, Jakarta, Rabu. Keputusan ini diambil untuk memberikan kebebasan dan kesempatan seluas-luasnya bagi para lulusan untuk menentukan masa depan mereka.
Sekolah Rakyat, yang meliputi jenjang SD hingga SMA, dirancang khusus untuk membantu anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Program ini tidak hanya fokus pada pendidikan formal, tetapi juga mempersiapkan siswa untuk masa depan yang lebih baik. Para siswa diberikan bekal pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja saat ini.
Mohammad Nuh menekankan pentingnya pembekalan keterampilan bagi para siswa. "Nggak ada ikatan dinas. Mereka bebas setelah lulus. Setelah lulus bebas, yang penting kami sudah ngasih bekal, silakan dengan bekal itu bisa mengarungi kehidupannya," tegas Nuh.
Bekal Kompetensi Digital untuk Masa Depan
Sekolah Rakyat membekali para siswanya dengan berbagai kompetensi, terutama di bidang digital. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing lulusan di pasar kerja dan memutus mata rantai kemiskinan. Beberapa kompetensi unggulan yang diajarkan meliputi coding, cyber security, dan data science.
Dengan bekal kompetensi tersebut, diharapkan para lulusan Sekolah Rakyat mampu bersaing secara profesional dan mendapatkan pekerjaan yang layak. Program ini dirancang untuk memberikan kesempatan yang setara bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu untuk meraih kesuksesan.
Selain itu, Sekolah Rakyat juga berupaya mempersiapkan siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dengan menjadi penerima KIP Kuliah. Hal ini menunjukkan komitmen Sekolah Rakyat untuk memberikan akses pendidikan yang merata bagi semua kalangan.
Monitoring dan Evaluasi Berkala
Mohammad Nuh menjelaskan bahwa pihak Sekolah Rakyat akan secara berkala melakukan monitoring dan evaluasi terhadap perkembangan siswa. Hal ini bertujuan untuk memastikan proses belajar mengajar berjalan efektif dan perkembangan siswa sesuai dengan yang diharapkan.
Proses monitoring dan evaluasi ini akan mencakup berbagai aspek, mulai dari gizi dan kesehatan, tingkat IQ, kedisiplinan, kecerdasan mental, hingga kompetensi masing-masing siswa. Hasil monitoring akan dilaporkan secara berkala kepada orang tua, wali murid, dan publik.
"Paling tidak setiap semester kami bisa menyampaikan progresnya. Ini lho, progres fisiknya seperti ini, dia tambah sehat, IQ-nya pun juga demikian, kedisiplinannya pun juga demikian, mentalitasnya pun juga demikian, sehingga kami bisa melaporkan ke publik," kata Nuh. Kerja sama dengan lembaga-lembaga yang berkompeten akan dilakukan untuk memastikan akurasi dan objektivitas proses monitoring dan evaluasi tersebut.
Dengan adanya monitoring dan evaluasi yang berkelanjutan, diharapkan Sekolah Rakyat dapat terus meningkatkan kualitas pendidikan dan memberikan dampak positif bagi para siswanya. Komitmen untuk transparansi dan akuntabilitas menjadi kunci keberhasilan program ini.
Sekolah Rakyat berkomitmen untuk mencetak generasi muda yang terampil, berdaya saing, dan mampu keluar dari jeratan kemiskinan. Dengan pembekalan kompetensi digital dan monitoring yang ketat, diharapkan program ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.