Sekolah Rusak Berat di Bekasi Direvitalisasi, Program Presiden Prabowo untuk Indonesia Emas
SDN Padurenan IV Bekasi, rusak 80 persen, mendapat bantuan revitalisasi dan digitalisasi pembelajaran dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto, menargetkan 10.440 sekolah pada 2025.

Bekasi, Jawa Barat, mendapatkan angin segar dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. SDN Padurenan IV, yang bangunannya mengalami kerusakan hingga 80 persen, terpilih sebagai penerima bantuan Program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran. Program ini merupakan bagian dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto, yang secara resmi dimulai dengan peletakan batu pertama pada Jumat, 2 Mei 2024.
Inisiatif ini menjawab kebutuhan mendesak akan perbaikan infrastruktur pendidikan di SDN Padurenan IV. Kerusakan yang mencapai 80 persen, termasuk tiga ruang kelas dalam kondisi rusak berat, telah lama menjadi kendala dalam proses belajar mengajar. Dengan adanya program ini, diharapkan proses belajar mengajar dapat berjalan lebih nyaman dan aman bagi para siswa.
Program Revitalisasi Sekolah dan Digitalisasi Pembelajaran merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati, yang turut hadir dalam acara peletakan batu pertama. "Alhamdulillah hari ini kita melaksanakan groundbreaking program revitalisasi sekolah. Ini merupakan wujud nyata keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan yang bermutu, agar Indonesia bisa maju dan mencapai Indonesia Emas. Pendidikan sangat menentukan Indonesia yang maju," kata Adita.
Revitalisasi Sekolah: Wujud Nyata Indonesia Emas
Program revitalisasi sekolah ini tidak hanya berfokus pada perbaikan infrastruktur fisik. Sekolah juga akan mendapatkan fasilitas penunjang digitalisasi pembelajaran, seperti papan interaktif, laptop, akses jaringan internet, dan materi pembelajaran digital dalam bentuk hard disk. Hal ini bertujuan untuk menyetarakan akses pendidikan bagi seluruh siswa di Indonesia, tanpa memandang lokasi geografis.
Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan program revitalisasi sekolah secara serentak. Targetnya, hingga tahun 2025, sebanyak 10.440 sekolah akan direvitalisasi dengan total anggaran mencapai Rp17,1 triliun. Program ini menyasar sekolah-sekolah dengan tingkat kerusakan sedang hingga berat.
Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Faisal Syahrul, menjelaskan bahwa revitalisasi ini bertujuan untuk memastikan standar pelayanan pendidikan yang setara di seluruh Indonesia. "Kami ingin memastikan standar pelayanan pendidikan yang setara, baik di Papua maupun di kota-kota besar seperti Bekasi. Dengan revitalisasi ini, anak-anak bisa belajar dengan nyaman, tanpa rasa khawatir terhadap kondisi bangunan," ujar Faisal.
Dampak Positif bagi SDN Padurenan IV dan Siswanya
Kepala Sekolah SDN Padurenan IV, Sri Sulastri, mengungkapkan rasa syukur dan harapannya atas program revitalisasi ini. "Tingkat kerusakan sekolah kami mencapai 80 persen, dengan tiga ruang kelas dalam kondisi rusak berat. Kami sangat bersyukur SDN Padurenan IV menjadi salah satu prioritas dalam program ini," tuturnya. Dengan perbaikan infrastruktur dan fasilitas digital, diharapkan proses belajar mengajar di sekolah dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
Program revitalisasi ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif bagi para siswa. Lingkungan yang mendukung diharapkan dapat memaksimalkan potensi dan pertumbuhan anak-anak Indonesia. Dengan demikian, program ini berkontribusi pada terwujudnya cita-cita Indonesia Emas.
Secara keseluruhan, program revitalisasi sekolah ini merupakan langkah signifikan dalam upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Dengan perbaikan infrastruktur dan penambahan fasilitas digital, diharapkan akan tercipta lingkungan belajar yang lebih baik dan setara bagi seluruh siswa di Indonesia, termasuk di SDN Padurenan IV Bekasi.