Semarang Kenalkan Pertanian Terpadu pada Pelajar: Wujudkan Ketahanan Pangan
Pemkot Semarang memperkenalkan pertanian terpadu kepada siswa SMP Negeri 16 Semarang melalui bantuan fasilitas dan pelatihan, guna mendorong minat bertani dan mencapai swasembada pangan 2027.
Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang mengajak pelajar untuk mengenal pertanian terpadu demi mendukung ketahanan pangan nasional. Langkah ini diwujudkan dengan pengenalan langsung seluk-beluk pertanian kepada para siswa, khususnya di SMP Negeri 16 Semarang.
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Ita, menjelaskan pentingnya mengenalkan sektor pertanian terpadu sejak dini kepada generasi muda. Hal ini disampaikan saat penyerahan bantuan pertanian perkotaan dari Pemkot Semarang dan Bank Jateng Cabang Semarang kepada SMP Negeri 16 Semarang, Jumat (17/1).
Bantuan tersebut berupa greenhouse, rumah bibit, dan rumah kompos. Fasilitas ini bertujuan mengoptimalkan lahan sekolah untuk mendukung swasembada pangan. "Kami ingin mengajak anak-anak terjun langsung ke dunia pertanian terpadu, sekaligus mempersiapkan diri menuju ketahanan pangan untuk mencapai swasembada pangan 2027," jelas Ita, mengacu pada target swasembada pangan nasional.
Penerapan pertanian terpadu di sekolah ini mencakup berbagai metode, seperti budidaya hidroponik, ternak ikan, pembibitan, dan pemanfaatan maggot sebagai pakan ternak lele. Bahkan, halaman sekolah pun dimanfaatkan untuk menanam berbagai tanaman keras.
Lebih lanjut, Ita menjelaskan pentingnya proses composting atau pengomposan daun kering menjadi pupuk organik. Siswa diajarkan untuk mengolah sampah organik sekolah menjadi pupuk ramah lingkungan. Kegiatan ini tidak hanya memberikan pemahaman teori, tetapi juga praktik langsung.
Program ini diharapkan dapat membangkitkan minat dan kecintaan siswa terhadap pertanian. "Harapannya, kegiatan ini akan memancing kecintaan anak-anak untuk menekuni dunia pertanian, mencintai pertanian kita, dan mau terjun sebagai petani muda," tambah Ita.
Inisiatif Pemkot Semarang ini merupakan langkah strategis dalam membangun generasi muda yang peduli terhadap ketahanan pangan. Dengan memberikan pemahaman dan fasilitas yang memadai, diharapkan program ini dapat mendorong terciptanya petani-petani muda yang andal dan berkontribusi pada swasembada pangan Indonesia.