Unpatti Ambon: Program Pertanian Pintar untuk Mahasiswa
Universitas Pattimura Ambon meluncurkan program pertanian pintar berbasis teknologi untuk menarik minat mahasiswa dan menciptakan petani milenial yang andal serta berkelanjutan.
![Unpatti Ambon: Program Pertanian Pintar untuk Mahasiswa](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191608.289-unpatti-ambon-program-pertanian-pintar-untuk-mahasiswa-1.jpg)
Akademisi Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon berinisiatif menciptakan program inovatif: pertanian pintar bagi mahasiswa. Inisiatif ini diluncurkan pada Selasa, 11 Juli 2023, bertujuan meningkatkan ketertarikan generasi muda pada sektor pertanian di Maluku. Ketua Koordinator Pelatihan Program Pertanian Pintar Unpatti, Herman Rehatta, menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa sebagai petani milenial yang sukses.
Pertanian Pintar: Modernisasi Sektor Pertanian
Konsep inti program ini adalah pertanian pintar atau smart farming, yaitu pertanian modern yang menggabungkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dengan teknik budidaya inovatif seperti hidroponik. Dengan integrasi teknologi seperti sistem informasi geografis (SIG), sensor, dan internet of things (IoT), petani dapat memantau kondisi lingkungan secara real-time, termasuk cuaca, kelembapan tanah, dan kualitas air. Otomatisasi irigasi dan pemupukan juga diintegrasikan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan.
Lebih lanjut, program ini memanfaatkan analisis data dan kecerdasan buatan untuk memprediksi hasil panen, mendeteksi hama dan penyakit, serta mengoptimalkan seluruh proses pertanian. Tujuan akhir dari program ini adalah meningkatkan produktivitas, menurunkan biaya produksi, meningkatkan kualitas hasil panen, serta mendorong pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Pelatihan dan Pendampingan Hidroponik
Unpatti melaksanakan pelatihan dan pendampingan langsung kepada mahasiswa dalam praktik budidaya sayuran hidroponik. Mahasiswa dilatih menanam pakcoy dan selada, dengan hasil panen yang menjanjikan. Dalam pelatihan tersebut, mahasiswa berhasil memanen pakcoy dengan perkiraan hasil panen mencapai 100-150 kilogram.
Pakcoy yang dipanen memiliki kualitas tinggi, ditandai dengan daun yang subur dan berwarna hijau segar. Dengan harga pasaran pakcoy di Ambon mencapai Rp11.500 per kilogram, maka keuntungan dari sekali panen diperkirakan mencapai Rp1.150.000. Keberhasilan ini menunjukkan potensi ekonomi yang signifikan dari pertanian pintar.
Membekali Mahasiswa untuk Masa Depan
Program pertanian pintar ini tidak hanya berfokus pada aspek teknis, tetapi juga mencakup aspek pemasaran. Mahasiswa juga mendapatkan pelatihan tentang strategi pemasaran produk pertanian yang efektif. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan mahasiswa agar mampu bersaing di pasar dan menciptakan usaha pertanian yang mandiri dan berkelanjutan.
Herman Rehatta berharap pelatihan ini akan menjadi bekal berharga bagi mahasiswa ketika terjun ke masyarakat, berkontribusi dalam penyediaan pangan, dan mendorong praktik pertanian yang ramah lingkungan. Program ini merupakan langkah strategis Unpatti dalam menjawab tantangan ketahanan pangan dan menciptakan lapangan kerja di sektor pertanian.
Kesimpulan
Program pertanian pintar Unpatti Ambon merupakan contoh nyata bagaimana teknologi dapat diterapkan untuk memajukan sektor pertanian di Indonesia. Dengan pendekatan yang inovatif dan komprehensif, program ini berpotensi besar untuk mencetak petani milenial yang andal, berdaya saing, dan mampu berkontribusi pada pembangunan pertanian yang berkelanjutan di Maluku.