Siap Sambut Akhir Tahun: Pemerintah Siapkan Paket Stimulus Ekonomi Baru Jelang Nataru 2026
Pemerintah Indonesia tengah merancang Paket Stimulus Ekonomi baru untuk Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, bertujuan mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintah Indonesia tengah merancang sebuah Paket Stimulus Ekonomi baru yang akan diluncurkan menjelang musim liburan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Langkah strategis ini diambil untuk terus mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional di tengah berbagai tantangan global. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengonfirmasi bahwa persiapan paket ini sedang dalam tahap finalisasi.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Jakarta pada hari Rabu. Beliau menjelaskan bahwa perumusan paket stimulus ini melibatkan koordinasi erat dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian serta kementerian terkait lainnya. Tujuannya adalah memastikan efektivitas dan cakupan bantuan yang optimal bagi masyarakat dan sektor usaha.
Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari program stimulus yang telah digulirkan pemerintah sebanyak dua kali sepanjang tahun 2025. Rincian lengkap mengenai paket stimulus akhir tahun ini direncanakan akan diumumkan secara resmi pada bulan September mendatang. Harapannya, stimulus ini dapat memberikan dampak positif signifikan bagi daya beli masyarakat.
Paket Stimulus Ekonomi Sebelumnya di Tahun 2025
Sepanjang tahun 2025, pemerintah telah menyalurkan dua gelombang Paket Stimulus Ekonomi untuk menjaga stabilitas dan mendorong aktivitas perekonomian. Gelombang pertama diluncurkan pada Januari dan Februari, dengan total nilai mencapai Rp33 triliun atau sekitar US$2 miliar. Stimulus ini mencakup berbagai insentif yang menyasar sektor rumah tangga dan usaha.
Bentuk bantuan pada gelombang pertama meliputi diskon tarif listrik, PPN ditanggung pemerintah untuk pembelian rumah, serta Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP). Selain itu, terdapat perpanjangan kebijakan PPh final 0,5% bagi UMKM dan PPh 21 ditanggung pemerintah untuk karyawan. Dukungan pembiayaan dan insentif kendaraan listrik juga menjadi bagian dari paket ini.
Gelombang kedua stimulus digulirkan pada Juni dan Juli 2025, dengan nilai total Rp24,4 triliun atau sekitar US$1,5 miliar. Dari jumlah tersebut, Rp23,6 triliun berasal dari APBN dan Rp900 miliar dari sumber non-APBN. Fokus stimulus ini lebih beragam, mencakup bantuan transportasi dan sosial.
Bantuan pada gelombang kedua meliputi diskon transportasi seperti pembebasan PPN 6% untuk tiket pesawat kelas ekonomi, diskon 30% tiket kereta api, dan diskon 50% tarif angkutan laut. Ada pula peningkatan bantuan sosial dan pembagian 10 kg beras untuk keluarga berpenghasilan rendah. Subsidi upah Rp600 ribu bagi 17 juta pekerja dan 565 guru, diskon tarif tol, serta perpanjangan diskon premi JKK untuk industri padat karya juga termasuk di dalamnya.
Proyeksi dan Harapan Stimulus Akhir Tahun
Realisasi stimulus gelombang kedua hingga Juni 2025 telah mencapai Rp13,6 triliun atau sekitar US$830 juta. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa pencairan final untuk bulan Juli masih dalam tahap evaluasi. Data ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam mempercepat penyaluran bantuan.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa program stimulus akan terus berlanjut hingga paruh kedua tahun 2025. Kebijakan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi. Fokus utamanya adalah meningkatkan daya beli masyarakat dan menggerakkan sektor riil.
Rincian lengkap mengenai Paket Stimulus Ekonomi untuk akhir tahun 2025 akan diumumkan secara resmi pada bulan September. Pengumuman ini sangat dinantikan oleh berbagai pihak, termasuk pelaku usaha dan masyarakat luas. Diharapkan, stimulus ini dapat memberikan dorongan signifikan bagi konsumsi domestik dan investasi menjelang periode liburan panjang.