Sidang Isbat: Bukti Komitmen Pemerintah Jalin Musyawarah Umat Jelang Idul Fitri
Ketua Komisi VIII DPR RI dan Menteri Agama RI sampaikan apresiasi atas pelaksanaan Sidang Isbat 1 Syawal 1446 H sebagai wujud musyawarah pemerintah dengan umat Islam Indonesia.

Jakarta, 29 Maret 2024 - Sidang Isbat penetapan 1 Syawal 1446 H yang melibatkan perwakilan organisasi keagamaan Islam menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam mengajak umat bermusyawarah, demikian disampaikan Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang. Hal ini disampaikan dalam konferensi pers usai Sidang Isbat di Kantor Kemenag RI, Jakarta, Sabtu lalu. Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas atau kewajiban hukum, tetapi juga upaya pemerintah, melalui Kementerian Agama, untuk memperkuat persatuan dan ukhuwah Islamiyah di Indonesia.
Marwan menjelaskan bahwa pemerintah sebenarnya berwenang menetapkan 1 Syawal tanpa musyawarah, mengingat mayoritas umat Muslim di Indonesia telah bersama-sama menjalani ibadah puasa Ramadhan. Namun, pemerintah memilih untuk tetap melibatkan berbagai pihak dalam proses pengambilan keputusan ini. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjunjung tinggi nilai musyawarah dalam menentukan hari raya Idul Fitri.
Komisi VIII DPR RI mengapresiasi langkah pemerintah ini. Mereka menilai Sidang Isbat memberikan transparansi kepada masyarakat dan memperkuat rasa kebersamaan dalam menyambut Idul Fitri. Marwan mengajak seluruh umat Muslim untuk merayakan Idul Fitri dengan khidmat dan menjadikan momentum Lebaran sebagai sarana untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Musyawarah sebagai Pilar Kebersamaan Umat
Lebih lanjut, Marwan menekankan pentingnya musyawarah dalam menentukan hari raya keagamaan. Proses ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan cerminan dari nilai-nilai demokrasi dan kebersamaan yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk mengakomodasi berbagai pandangan dan pendapat.
Ia menambahkan bahwa musyawarah dalam konteks Sidang Isbat ini juga mencerminkan semangat toleransi dan saling menghormati antarumat beragama di Indonesia. Hal ini penting untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di tengah keberagaman masyarakat Indonesia.
Keputusan yang dihasilkan melalui musyawarah diharapkan dapat diterima oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga perayaan Idul Fitri dapat berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.
Doa dan Harapan Menteri Agama
Menag RI, Nasaruddin Umar, turut menyampaikan harapannya agar Idul Fitri 1446 H dapat menjadi momentum untuk mempererat persaudaraan dan ukhuwah Islamiyah di Indonesia. Ia juga mendoakan keselamatan bagi masyarakat yang melakukan perjalanan mudik Lebaran.
Menag Nasaruddin Umar juga mengajak seluruh umat Islam untuk membersihkan diri dari dosa dan menjadikan Ramadhan yang telah dilalui sebagai bulan yang penuh berkah. Beliau berharap agar Ramadhan ini dapat menjadi bekal bagi umat untuk meraih pintu surga. "Mari kita membersihkan diri dan jangan menambah dosa-dosa apapun lagi, semoga ini adalah bulan Ramadhan terbaik kita, yang nanti Insya Allah akan mengantarkan kita masuk ke dalam pintu surga," tutur Menag Nasaruddin Umar.
Dengan demikian, pelaksanaan Sidang Isbat bukan hanya sekedar penetapan hari raya, tetapi juga menjadi simbol penting dari komitmen pemerintah dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa melalui musyawarah dan mufakat.
Semoga Idul Fitri tahun ini membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi seluruh umat Islam di Indonesia.