Singkawang: RPJMD Selaras Visi 'Juara', Dorong Pariwisata dan Ekonomi Inklusif
Pemkot Singkawang selaraskan RPJMD 2025-2030 dengan visi 'Juara', fokus pada pemberdayaan ekonomi kreatif, pariwisata, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Pemerintah Kota Singkawang, Kalimantan Barat, resmi menyelaraskan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan visi Wali Kota Tjhai Chui Mie periode 2025-2030, yaitu mewujudkan Kota Singkawang yang 'Juara' (Maju, Atraktif, dan Berkelanjutan). Hal ini diungkapkan Wali Kota Singkawang pada Jumat, 14 Maret 2024. Penyusunan RPJMD ini bertujuan untuk membangun Kota Singkawang yang unggul dan seimbang di berbagai aspek, serta mampu memanfaatkan potensi daerah untuk kesejahteraan masyarakat.
Wali Kota Tjhai Chui Mie menekankan pentingnya penyusunan RPJMD yang cermat, terintegrasi, dan sinkron dengan visi 'Juara'. Beliau menyatakan, "Dalam penyusunannya bisa lebih cermat, terintegrasi dan sinkron. Karena visi tersebut untuk mewujudkan Kota Singkawang yang unggul dan seimbang dalam aspek pembangunan, sosial, budaya, dan lingkungan serta mampu memanfaatkan potensi dan sumber daya untuk kesejahteraan masyarakat." Visi ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan di Kota Singkawang.
Beberapa kebijakan pembangunan prioritas telah dirumuskan, termasuk pemberdayaan komunitas kultural untuk mempertahankan predikat Kota Singkawang sebagai 'Kota Tertoleran', pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis ekonomi kreatif dan digital, peningkatan ketahanan pangan, dan promosi pariwisata yang berkelanjutan. Selain itu, Pemkot Singkawang juga memprioritaskan penanganan banjir, pengembangan ruang terbuka hijau, dan pengelolaan sampah perkotaan.
Kebijakan Prioritas Pembangunan Kota Singkawang
Pemkot Singkawang menetapkan beberapa kebijakan prioritas dalam RPJMD 2025-2030. Salah satu fokus utama adalah pengembangan sektor pariwisata, mengingat potensi Singkawang sebagai destinasi wisata populer di Kalimantan Barat. Kota Singkawang memiliki beragam potensi wisata, mulai dari keindahan pantai dan gunung hingga event internasional Cap Go Meh yang terkenal. "Untuk wisata, kita punya gunung dan pantai, serta kita punya kebudayaan Cap Go Meh yang terkenal dan telah menjadi event internasional. Perhatian ini dimaksudkan sebagai upaya untuk perwujudan pertumbuhan ekonomi inklusif, daya saing dan kemandirian daerah," jelas Wali Kota Tjhai Chui Mie.
Selain pariwisata, pemberdayaan UMKM juga menjadi prioritas. Pemkot Singkawang akan mendorong pengembangan UMKM berbasis ekonomi kreatif dan digital untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Program peningkatan ketahanan pangan dan produktivitas sektor pertanian dan perikanan juga menjadi bagian penting dari rencana pembangunan ini. Semua program ini dirancang untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Wali Kota juga menekankan pentingnya transparansi dan inovasi dalam pelaksanaan program pembangunan. Beliau berharap seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Kota Singkawang dapat berinovasi dan bekerja secara transparan, terutama dalam pelayanan publik seperti pengurusan KTP, akta lahir, kesehatan, dan perizinan. "Saya harapkan seluruh OPD selalu berinovasi dan kreatif untuk melakukan pekerjaan dengan cepat, terutama yang berhadapan langsung dengan masyarakat seperti pelayanan KTP, akta lahir, kesehatan, perizinan dan sebagainya. Tidak ada pungli, tidak ada korupsi semua harus transparan," tegas Wali Kota.
Forum Konsultasi Publik dan Capaian Pembangunan
Kepala Bappeda Kota Singkawang, Siti Kodam Mariana, menjelaskan bahwa telah digelar Forum Konsultasi Publik untuk membahas RPJMD Kota Singkawang 2025-2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026. Forum ini bertujuan untuk menampung aspirasi masyarakat dalam menentukan arah, prioritas, dan sasaran pembangunan Kota Singkawang. "Konsultasi Publik ini adalah sebagai wadah dalam menampung berbagai aspirasi masyarakat terhadap arah, prioritas dan sasaran pembangunan Kota Singkawang," ujarnya.
Dalam menyusun RPJMD dan RKPD, Bappeda Kota Singkawang mempertimbangkan capaian pembangunan tahun-tahun sebelumnya. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Singkawang menunjukkan tren positif, dengan peningkatan sebesar 0,55 poin pada tahun 2024. Meskipun demikian, IPM Kota Singkawang masih perlu ditingkatkan untuk menyamai IPM Nasional. Selain itu, persentase penduduk miskin juga mengalami penurunan, sementara pertumbuhan ekonomi menunjukkan peningkatan yang positif dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Barat dan Nasional.
Berdasarkan data tersebut, prioritas pembangunan Kota Singkawang difokuskan pada peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), penurunan angka kemiskinan, peningkatan pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan kualitas tata kelola pemerintahan serta pelayanan publik. Semua upaya ini dilakukan untuk mewujudkan visi Kota Singkawang sebagai kota yang maju, atraktif, dan berkelanjutan.
Dengan selarasnya RPJMD dengan visi 'Juara', diharapkan Kota Singkawang dapat mencapai kemajuan yang signifikan di berbagai sektor, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dan memperkuat posisinya sebagai kota yang unggul dan berkelanjutan di Kalimantan Barat.