SMA Setia Budi Bangka Lestarikan Musik Tanjidor Tionghoa: Warisan Budaya Menggema di Bangka Belitung
SMA Setia Budi Sungailiat, Bangka Belitung, lestarikan musik Tanjidor Tionghoa melalui program P5, berharap mendekatkan pelajar pada budaya lokal dan melestarikan warisan Tionghoa.

Sekolah Menengah Atas (SMA) Setia Budi Sungailiat, Bangka Belitung, mengambil peran penting dalam melestarikan warisan budaya Tionghoa di Indonesia. Pada Kamis, 15 Mei 2023, sekolah ini memperkenalkan musik Tanjidor Tionghoa kepada para siswanya, sebuah upaya yang dinilai krusial mengingat musik tradisional ini jarang ditampilkan di tengah masyarakat. Inisiatif ini merupakan bagian dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang bertajuk 'Harmoni Budaya, Lantunan Kebhinekaan'.
Kepala SMA Setia Budi Sungailiat, Johan, menjelaskan alasan di balik program pelestarian ini. "Melestarikan musik Tanjidor Tionghoa sebagai budaya lokal dianggap penting, karena musik jenis itu jarang ditampilkan di tengah masyarakat," ujarnya. Ia berharap program ini dapat menumbuhkan apresiasi siswa terhadap budaya lokal dan mendorong mereka untuk mempelajarinya lebih dalam. Langkah nyata pun telah diambil dengan memasukkan musik Tanjidor Tionghoa sebagai kegiatan ekstrakurikuler baru di sekolah.
Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler ini, pembelajaran musik Tanjidor Tionghoa diharapkan lebih terarah dan mudah diakses oleh siswa. Johan juga menambahkan bahwa grup musik Tanjidor yang tampil dalam acara tersebut didatangkan langsung dari Parit Tiga Jebus, Bangka Barat. "Meskipun didatangkan dari luar kabupaten, tetapi musik Tanjidor Tionghoa yang dibentuk sejak tahun 1947, mempunyai kesamaan makna dari warisan Tionghoa," jelas Johan, menekankan nilai historis dan budaya yang terkandung di dalamnya.
Mengenal Lebih Dekat Musik Tanjidor Tionghoa
Musik Tanjidor Tionghoa merupakan bagian integral dari budaya Tionghoa di Indonesia, khususnya di Bangka Belitung. Instrumen musiknya yang unik dan melodi yang khas mencerminkan kekayaan budaya Tionghoa yang telah berakar di Indonesia selama berabad-abad. Pelestariannya menjadi penting untuk menjaga keberagaman budaya dan menghidupkan kembali tradisi yang mungkin mulai terlupakan.
Dengan memasukkannya ke dalam kurikulum sekolah, SMA Setia Budi Sungailiat tidak hanya mengajarkan musik, tetapi juga nilai-nilai budaya dan sejarah yang terkandung di dalamnya. Hal ini sejalan dengan tujuan P5 untuk membentuk Profil Pelajar Pancasila yang berbudaya dan menghargai keberagaman.
Para siswa diharapkan tidak hanya mampu memainkan musik Tanjidor, tetapi juga memahami konteks sejarah dan budaya di baliknya. Pemahaman ini akan memperkaya wawasan mereka dan menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya lokal.
Harapan untuk Masa Depan
Johan optimis bahwa dengan semakin banyaknya siswa yang mempelajari musik Tanjidor Tionghoa, seni musik tradisional ini akan semakin dikenal luas oleh masyarakat. Program ini diharapkan dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain untuk turut serta melestarikan warisan budaya lokal.
Langkah SMA Setia Budi Sungailiat ini patut diapresiasi sebagai upaya nyata dalam menjaga keberagaman budaya Indonesia. Melalui pendidikan dan pelestarian budaya, diharapkan generasi muda dapat lebih menghargai dan melestarikan warisan budaya leluhur.
Dengan melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler ini, sekolah berharap dapat menciptakan generasi penerus yang mampu menjaga dan mengembangkan musik Tanjidor Tionghoa untuk masa depan.
Keberhasilan program ini juga bergantung pada dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat luas. Semoga upaya pelestarian musik Tanjidor Tionghoa ini dapat terus berlanjut dan menginspirasi banyak pihak untuk turut serta melestarikan warisan budaya Indonesia.