SMESCO Bidik Ekspor Busana Muslim ke Malaysia Jelang Lebaran
SMESCO Indonesia targetkan ekspor produk busana muslim UMKM ke Malaysia menjelang Lebaran, memanfaatkan kesamaan demografi dan momentum hari raya untuk mendorong penjualan.

Direktur SMESCO Indonesia, Wientor Rah Mada, mengumumkan rencana ekspor produk busana muslim dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia ke Malaysia dalam waktu dekat, tepatnya menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H. Langkah ini diambil dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk kesamaan demografi antara Indonesia dan Malaysia serta momentum Lebaran yang diyakini akan meningkatkan permintaan produk busana muslim.
Wientor menjelaskan bahwa Malaysia menjadi prioritas utama dari delapan negara target ekspor. "Ada delapan negara (yang menjadi target), tapi kita bidik pertama kali Malaysia. Kenapa begitu? Karena Malaysia punya demografi yang hampir sama dengan kita. Terlebih, sebentar lagi Lebaran, jadi kita akan push produk-produk (busana muslim) ini masuk pasar Malaysia," ujarnya saat ditemui di SMESCO Indonesia, Jakarta, Kamis.
Selain Malaysia, sejumlah negara lain juga masuk dalam daftar pasar potensial bagi produk UMKM Indonesia, antara lain Filipina, Singapura, Brasil, dan Chile. Keberagaman produk yang ditawarkan juga menjadi daya tarik, mulai dari busana muslim, batik, pakaian olahraga, hingga makanan ringan.
Pentingnya Kolaborasi Pemerintah dan Swasta
Wientor menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan platform e-commerce dalam memperluas akses pasar bagi UMKM Indonesia. Ia mencontohkan program "Anak Muda Bisa Ekspor" sebagai bentuk sinergi antara Kementerian UMKM sebagai regulator, SMESCO sebagai fasilitator, dan Shopee sebagai agregator.
Kemudahan akses pasar menjadi poin penting yang diunggulkan. "Saya pikir ini salah satu cara ekspor paling mudah untuk UMKM. Teman-teman UMKM cukup melakukan kegiatan seperti packaging (kemasan) saja di rumah, nanti barangnya dijemput sama tim logistiknya, begitu saja," jelas Wientor. Hal ini memungkinkan UMKM untuk lebih fokus pada peningkatan kualitas dan kapasitas produksi.
Lebih lanjut, ia menambahkan, "Jadi UMKM-nya betul-betul tinggal berpikir produksinya, diperbagus produksi dan kualitasnya, dan kapasitas produksinya diperbanyak."
Dukungan Shopee untuk UMKM
Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira, menyatakan dukungan penuh terhadap UMKM Indonesia dalam memasarkan produknya ke luar negeri melalui platform Shopee, khususnya produk yang relevan dengan momentum Ramadan dan Lebaran. Shopee bahkan menyediakan program bantuan berupa saldo iklan senilai Rp1 juta untuk UMKM baru.
Radynal mengungkapkan bahwa produk fesyen muslim menjadi salah satu produk yang paling banyak dicari selama Ramadan dan Lebaran. "Buat Ramadan kita ada program bantuan untuk UMKM baru berbentuk saldo iklan senilai Rp1 juta," kata Radynal. "Dan untuk Ramadan, produk fesyen muslim yang menjadi paling (dicari), lalu ada juga makanan. Tapi data lengkapnya nanti akan dirilis," imbuhnya.
Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan UMKM Indonesia dan memperluas jangkauan pasar produk-produk unggulan Indonesia ke kancah internasional. Kolaborasi yang kuat antara pemerintah, swasta, dan platform e-commerce menjadi kunci keberhasilan dalam upaya ini.
Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang memadai, ekspor produk busana muslim UMKM Indonesia ke Malaysia dan negara-negara lain diyakini akan memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.