Sorong dan Sorong Selatan: Lokus Ketahanan Pangan Papua Barat Daya
Gubernur Papua Barat Daya menetapkan Sorong dan Sorong Selatan sebagai pusat ketahanan pangan untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG), dengan fokus pada pemberdayaan petani dan peningkatan produksi lokal.

Gubernur Papua Barat Daya, Elisa Kambu, menetapkan Kabupaten Sorong dan Sorong Selatan sebagai lokus utama pengembangan ketahanan pangan di wilayah tersebut. Keputusan ini diambil untuk memenuhi kebutuhan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah pusat. Program ini bertujuan untuk memastikan anak-anak di Papua Barat Daya mendapatkan asupan gizi yang cukup, dan Sorong serta Sorong Selatan akan berperan penting dalam mewujudkannya.
Langkah ini diambil sebagai respon atas komitmen pemerintah pusat untuk melanjutkan Program MBG di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Hal ini menekankan pentingnya kemandirian pangan di Papua Barat Daya, sehingga kebutuhan logistik program tersebut dapat dipenuhi dari dalam daerah, bukan bergantung pada pasokan dari luar. Gubernur Elisa Kambu menekankan perlunya kesiapan dalam menyediakan berbagai bahan pangan, mulai dari telur, daging, sayur, buah-buahan, hingga beras.
Pemberdayaan petani lokal menjadi kunci keberhasilan program ini. Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya akan memberikan dukungan penuh berupa perbaikan infrastruktur irigasi dan lahan pertanian di Kabupaten Sorong dan Sorong Selatan. Sementara itu, pemerintah pusat akan langsung mendistribusikan benih dan pupuk kepada para petani. Dengan demikian, diharapkan produksi pertanian di kedua kabupaten tersebut dapat meningkat secara signifikan.
Pengembangan Pertanian di Sorong dan Sorong Selatan
Gubernur Elisa Kambu telah menginstruksikan kepala daerah di Kabupaten Sorong dan Sorong Selatan untuk segera melakukan inventarisasi kebutuhan pengembangan pertanian. Data ini akan menjadi dasar perencanaan program kerja dan pengambilan kebijakan yang tepat sasaran. Tujuan utamanya adalah agar seluruh kebutuhan Program MBG dapat dipenuhi dari hasil pertanian lokal Papua Barat Daya.
Dengan pertumbuhan sektor pertanian di kedua wilayah tersebut, diharapkan dapat tercipta kemandirian pangan dan surplus produksi. Hasil pertanian, mulai dari sayur, buah-buahan hingga beras, nantinya dapat juga disuplai ke daerah-daerah lain di Papua Barat Daya. Hal ini akan berdampak positif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, Gubernur juga meminta seluruh kepala daerah di enam kabupaten/kota di Papua Barat Daya untuk segera mengumpulkan data jumlah anak yang menerima manfaat Program MBG. Data ini sangat penting untuk menentukan besaran kebutuhan pangan yang harus disiapkan.
Tantangan dan Solusi
Meskipun terdapat tantangan berupa efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya berkomitmen untuk tetap menjalankan program pengembangan pertanian ini. Gubernur Elisa Kambu menyatakan bahwa program ini merupakan rencana jangka panjang, setidaknya untuk lima tahun ke depan. Oleh karena itu, diperlukan perencanaan yang matang dan pengelolaan anggaran yang efektif dan efisien.
Gubernur menekankan pentingnya kerja nyata dari setiap kepala daerah dalam menyiapkan data kebutuhan terkait pengembangan ketahanan pangan di Sorong dan Sorong Selatan. Data yang akurat dan komprehensif akan menjadi dasar bagi pengambilan keputusan yang tepat dan efektif dalam mendukung program ini.
Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya optimistis bahwa dengan kerja sama yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, serta pemberdayaan petani lokal, program pengembangan ketahanan pangan di Sorong dan Sorong Selatan akan berhasil dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Papua Barat Daya. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani, menyediakan pangan bergizi bagi anak-anak, dan mendorong kemandirian pangan di wilayah tersebut.
Keberhasilan program ini akan menjadi contoh bagi daerah lain di Indonesia dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. Dengan menjadikan Sorong dan Sorong Selatan sebagai lokus ketahanan pangan, Papua Barat Daya memberikan kontribusi nyata dalam upaya mewujudkan Indonesia yang mandiri dan berdaulat dalam bidang pangan.