SPMB Banyuwangi 2025/2026: Jaminan Kesetaraan Akses Pendidikan untuk Semua Anak
Bupati Banyuwangi tekankan pentingnya SPMB yang inklusif dan berkeadilan, memastikan semua anak Banyuwangi mendapat akses pendidikan tanpa terkecuali.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, menegaskan komitmennya untuk mewujudkan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 yang inklusif dan berkeadilan. Deklarasi SPMB yang digelar Kamis lalu di Banyuwangi, Jawa Timur, menekankan pentingnya akses pendidikan bagi seluruh anak di Banyuwangi tanpa memandang latar belakang ekonomi atau kemampuan.
Hal ini disampaikan Ipuk setelah deklarasi SPMB yang melibatkan Pemkab Banyuwangi, Forkopimda, dan pihak terkait. Ipuk menekankan bahwa setiap anak di Banyuwangi berhak mendapatkan pendidikan. Ia bahkan mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan jika menemukan anak yang belum bersekolah, dengan menjanjikan bantuan dari pemerintah daerah.
"Semua anak Banyuwangi harus sekolah, kami minta warga lihat kanan kiri jika ada anak tidak sekolah serahkan kepada kami, juga bisa hubungi desa atau kelurahan. Kami semua bantu agar bisa sekolah lagi," tegas Bupati Ipuk.
SPMB Inklusif: Prioritas untuk Siswa dari Keluarga Tidak Mampu
Bupati Ipuk secara khusus meminta Dinas Pendidikan Banyuwangi untuk memberikan perhatian khusus bagi siswa dari keluarga tidak mampu. Mereka harus diprioritaskan dan difasilitasi agar dapat mengenyam pendidikan. "Mereka harus menjadi prioritas, harus diberi karpet merah agar mereka mau bersekolah dan mau melanjutkan pendidikannya," ujarnya.
Ipuk juga mengimbau orang tua untuk mengikuti proses SPMB dengan jujur dan sesuai aturan. Ia mengingatkan agar tidak menggunakan cara-cara yang melanggar aturan hanya untuk mendapatkan tempat di sekolah tertentu. Komitmen untuk SPMB yang bersih dan transparan menjadi kunci utama dalam deklarasi ini.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Suratno, menambahkan bahwa SPMB 2025/2026 akan dibuka untuk jenjang PAUD hingga SMP. Proses penerimaan di setiap jenjang memiliki mekanisme yang berbeda, disesuaikan dengan karakteristik masing-masing jenjang pendidikan.
Rincian Jalur Penerimaan SPMB Banyuwangi 2025/2026
Untuk jenjang PAUD, seleksi penerimaan ditentukan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan memperhatikan usia anak dan ketersediaan ruang belajar. Sementara itu, jenjang SD menggunakan tiga jalur, yaitu afirmasi, mutasi, dan domisili.
Jalur afirmasi diprioritaskan untuk anak dari keluarga miskin dan anak berkebutuhan khusus. Jalur mutasi diperuntukkan bagi anak yang orang tuanya pindah tugas, sedangkan jalur domisili didasarkan pada jarak tempat tinggal siswa dengan sekolah pilihan.
Pendaftaran jalur afirmasi dan mutasi SD dibuka pada 18-28 Mei 2025, pengumuman pada 30 Mei 2025. Jalur domisili dibuka pada 19 Mei-19 Juni 2025, pengumuman pada 20 Juni 2025.
Jenjang SMP memiliki empat jalur: afirmasi, mutasi, prestasi, dan domisili. Jalur afirmasi dan mutasi dibuka pada 19-20 Mei 2025, pengumuman 21 Mei 2025. Jalur prestasi dibuka 26-27 Mei 2025, pengumuman 28 Mei 2025. Jalur domisili dibuka 2-3 Juni 2025, pengumuman 4 Juni 2025.
Dengan adanya transparansi dan mekanisme yang jelas, diharapkan SPMB Banyuwangi 2025/2026 dapat berjalan lancar dan memastikan semua anak di Banyuwangi memiliki kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan yang berkualitas.