Stok Elpiji 3 Kg di Sigi Aman Selama Ramadhan 2025
Pemkab Sigi memastikan ketersediaan elpiji 3 kg aman selama Ramadhan 2025, meskipun harga di pengecer lebih tinggi dari HET.

Pemerintah Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah memastikan pasokan elpiji 3 kilogram aman selama bulan Ramadhan 2025. Hal ini disampaikan oleh Kepala Sub Bagian (Kasubag) Perekonomian dan Sumberdaya Alam Sekretariat Daerah Kabupaten Sigi, Milyati Dg Pasau, di Bora pada Jumat lalu. Pihaknya rutin memonitor dan mengevaluasi setiap pangkalan elpiji di wilayah tersebut untuk memastikan distribusi berjalan lancar dan harga tetap terkendali.
Milyati menjelaskan bahwa monitoring rutin dilakukan setiap tahunnya untuk memastikan pendistribusian elpiji berjalan dengan baik. Hasil monitoring menunjukkan bahwa sebagian besar pangkalan menjual elpiji 3 kg sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan, yaitu Rp20.000 per tabung. Namun, ia juga mengakui adanya disparitas harga di tingkat pengecer.
Meskipun pemerintah mengatur harga di tingkat pangkalan, harga jual di kios atau pengecer tidak diatur secara khusus. Akibatnya, harga di tingkat pengecer cenderung lebih tinggi, mencapai Rp30.000 hingga Rp40.000 per tabung. Hal ini menjadi perhatian pemerintah daerah, meskipun ketersediaan elpiji di tingkat pangkalan dipastikan aman.
Distribusi Elpiji di Kabupaten Sigi
Berdasarkan data tahun 2023, terdapat 188 pangkalan elpiji 3 kilogram yang aktif di Kabupaten Sigi. Namun, data untuk tahun 2024 masih dalam proses pendataan. Milyati menyebutkan bahwa tiga kecamatan di Kabupaten Sigi, yaitu Pipikoro, Lindu, dan Marawola Barat, belum memiliki pangkalan elpiji. Masyarakat di tiga kecamatan tersebut terpaksa membeli elpiji di kecamatan tetangga.
Pemkab Sigi telah mengusulkan kuota elpiji 3 kilogram sebanyak 3.848 metrik ton untuk tahun 2025. Angka ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan dan seterusnya. Pemerintah daerah juga mengimbau para pemilik pangkalan untuk tetap tertib dalam penyaluran elpiji agar ketersediaan elpiji tetap terjaga dan terjangkau bagi masyarakat.
Meskipun terdapat disparitas harga antara pangkalan dan pengecer, Pemkab Sigi memastikan ketersediaan elpiji 3 kg cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama Ramadhan 2025. Langkah monitoring dan evaluasi yang rutin dilakukan diharapkan dapat mencegah terjadinya kelangkaan dan menjaga stabilitas harga di tingkat pangkalan.
Tantangan Distribusi dan Solusi
- Ketiadaan Pangkalan di Tiga Kecamatan: Kecamatan Pipikoro, Lindu, dan Marawola Barat belum memiliki pangkalan elpiji, menyebabkan kesulitan akses bagi masyarakat di wilayah tersebut.
- Disparitas Harga: Harga jual di pengecer lebih tinggi daripada HET, mencapai Rp30.000-Rp40.000 per tabung, menimbulkan beban tambahan bagi konsumen.
- Kuota Elpiji: Pemkab Sigi mengusulkan kuota elpiji 3.848 metrik ton untuk tahun 2025 untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Sigi terus berupaya memastikan ketersediaan dan distribusi elpiji 3 kg berjalan lancar. Selain pengawasan, upaya untuk menambah jumlah pangkalan di tiga kecamatan yang belum terlayani juga menjadi prioritas. Dengan demikian, diharapkan masyarakat dapat memperoleh elpiji dengan harga terjangkau dan akses yang mudah, terutama selama bulan Ramadhan.
"Intinya kalau di pangkalan ini harganya sesuai HET, kecuali yang di kios-kios itu biasanya menjual di atas HET mulai dari Rp30 ribu sampai Rp40 ribu per tabung," ujar Milyati menjelaskan perbedaan harga di pangkalan dan pengecer. Pemerintah daerah berharap agar para pengecer juga dapat turut menjaga stabilitas harga demi kesejahteraan masyarakat.