Sukses! Lahan Pertanian Jayawijaya Lampaui Target 112 Hektare
Pemkab Jayawijaya laporkan lahan pertanian mencapai 112 hektare, melampaui target 2024 dan mendorong pengembangan komoditi lokal serta nasional, meskipun program 'satu distrik satu hektare' tak berlanjut di 2025.

Wamena, 20 Januari 2025 – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua Pegunungan, berhasil melampaui target pengembangan lahan pertanian pada tahun 2024. Capaian ini menunjukkan komitmen nyata dalam meningkatkan ketahanan pangan daerah.
Program pengembangan lahan pertanian yang dicanangkan awal tahun 2024, yakni ‘satu distrik satu hektare’, awalnya menargetkan 34 hektare lahan pertanian baru. Namun, hingga akhir tahun, realisasinya jauh melampaui target, mencapai 112 hektare. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jayawijaya, J. Hendri Tetelepta, menyatakan hal ini sebagai sebuah prestasi yang membanggakan. Jumlah ini melampaui target awal karena jumlah distrik di Jayawijaya ada 40, seharusnya 40 hektare.
Pengembangan Komoditas Unggulan
Pemkab Jayawijaya fokus pada pengembangan komoditas unggulan lokal, seperti ubi jalar, keladi, dan berbagai jenis sayuran. Namun, pengembangan komoditas nasional seperti padi, jagung, dan kedelai juga tetap menjadi prioritas. Pada tahun 2024, pengembangan ubi jalar dilakukan di 34 distrik, sementara lima distrik lainnya difokuskan pada penanaman padi sawah. Dua lokasi lainnya bahkan telah berhasil mengembangkan tomat dan cabai.
Perubahan IKU dan Fokus ke Depan
Meskipun program ‘satu distrik satu hektare’ telah berhasil melampaui target, program ini tidak akan berlanjut di tahun 2025. Perubahan Indikator Kinerja Utama (IKU) bahan pangan untuk Kabupaten Jayawijaya menjadi alasan utama penghentian program tersebut. Pemerintah daerah kini berfokus pada peningkatan produktivitas pertanian secara keseluruhan, bukan hanya perluasan lahan.
IKU Baru dan Potensi Wisata
Perubahan IKU ini berdampak pada strategi pengembangan pertanian di Jayawijaya. Jika pada tahun 2024 IKU menekankan pengembangan bahan pangan utama, di tahun 2025 fokusnya bergeser pada peningkatan produktivitas. Hal ini mendorong Pemkab Jayawijaya untuk menggali potensi wisata daerah sebagai indikator pencapaian baru yang telah ditargetkan oleh pemerintah pusat.
Kesimpulan
Keberhasilan Pemkab Jayawijaya melampaui target pengembangan lahan pertanian pada tahun 2024 menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan ketahanan pangan. Meskipun program ‘satu distrik satu hektare’ dihentikan, upaya pengembangan pertanian akan tetap berlanjut dengan fokus pada peningkatan produktivitas dan eksplorasi potensi wisata daerah.