Ngawi Capai Target Luas Tanam Padi 100 Persen di 2024
Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, berhasil mencapai target luas tanam padi 100 persen di tahun 2024, menghasilkan 778 ribu ton gabah kering giling dan menargetkan peningkatan produksi di tahun 2025.

Kabupaten Ngawi, Jawa Timur sukses mencapai target luas tanam padi tahun 2024. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Ngawi melaporkan bahwa target luas tanam padi seluas 144.896 hektare telah terpenuhi sepenuhnya. Pencapaian ini menjadi kabar baik bagi ketahanan pangan nasional, mengingat Ngawi berperan sebagai lumbung pangan.
Kepala Bidang Tanaman Pangan DKPP Ngawi, Hasan Zunairi, menjelaskan keberhasilan ini pada Senin, 20 Januari 2024. Ia menekankan bahwa pencapaian target luas tanam berdampak pada peningkatan produksi padi. Produksi padi di Ngawi tahun 2024 mencapai 778 ribu ton gabah kering giling (GKG), meningkat 7.700 ton dibandingkan tahun 2023.
Mengapa produksi padi di Ngawi meningkat? Hasan menyebutkan beberapa faktor kunci. Salah satunya adalah penerapan pertanian ramah lingkungan berkelanjutan (PRLB). Program PRLB ini mencakup inovasi Electricity for Farming (kerjasama dengan PLN), kemandirian benih In-situ untuk memudahkan akses petani terhadap benih unggul, serta hilirisasi pertanian untuk menampung hasil panen.
Selain PRLB, perluasan lahan pertanian juga berkontribusi. Alih fungsi lahan kering menjadi sawah, dan pembukaan lahan baru dari hutan tebangan untuk ditanami jagung atau padi ikut meningkatkan produktivitas. Ini menunjukkan strategi diversifikasi lahan yang efektif.
Namun, tantangan masih ada. Pemerintah pusat menargetkan peningkatan luas lahan pertanian padi di Ngawi hingga 180 ribu hektare di tahun 2025. Target ini cukup tinggi mengingat luas baku lahan pertanian Ngawi hanya 50.000 hektare. Bahkan dengan tiga kali masa tanam, luas lahan hanya mencapai 150 ribu hektare, dan masih ada kebutuhan lahan untuk komoditas lain.
Hasan mengakui target tersebut fantastis. Ia menjelaskan bahwa lahan juga dibutuhkan untuk komoditas lain seperti tembakau, palawija, dan hortikultura. Meskipun demikian, DKPP Ngawi berkomitmen untuk berupaya maksimal dalam memenuhi target tersebut guna mendukung ketahanan pangan nasional. Mereka akan terus berupaya mencari solusi inovatif untuk mengatasi tantangan tersebut.
Keberhasilan Ngawi mencapai target luas tanam padi tahun 2024 menjadi bukti nyata komitmen pemerintah daerah dalam menjaga ketahanan pangan. Strategi yang terintegrasi, mulai dari inovasi teknologi hingga pengelolaan lahan, menjadi kunci keberhasilan ini. Tantangan di tahun 2025 memang besar, namun optimisme dan kerja keras tetap menjadi semangat utama dalam menghadapi target yang ambisius ini.