Sultan HB X Tekankan Pentingnya Memahami Geopolitik dan Geostrategi bagi Indonesia
Sri Sultan Hamengku Buwono X menekankan pentingnya pemahaman geopolitik dan geostrategi bagi Indonesia dalam menghadapi pergeseran pusat perkembangan dunia ke kawasan Indo-Pasifik, serta perlunya implementasi Bhinneka Tunggal Ika sebagai strategi kebudaya

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, menyatakan pentingnya bagi bangsa Indonesia untuk memahami geopolitik dan geostrategi. Pernyataan ini disampaikan pada Simposium Arkipelagis di Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, Yogyakarta, Selasa, 28 Januari 2024. Posisi Indonesia yang semakin strategis di kancah internasional, khususnya di kawasan Indo-Pasifik, menjadi alasan utama pentingnya wawasan tersebut.
Menurut Sultan HB X, pemahaman geopolitik dan geostrategi sangat krusial untuk menggali jati diri bangsa Indonesia. Beliau menjelaskan pergeseran pusat perkembangan dunia dari wilayah Mediterania dan Atlantik menuju kawasan Indo-Pasifik. Hal ini telah memicu berbagai negara di sekitar Samudera Hindia untuk menyusun strategi, baik bilateral maupun multilateral.
Beberapa contoh strategi yang dijalankan negara-negara tersebut adalah inisiatif 'Belt and Road' dari Tiongkok, strategi 'Free and Open Indo-Pacific' dari Jepang, dan 'Indo-Pacific Strategy' dari Amerika Serikat. Pergeseran ini, menurut Sultan, kembali menempatkan Indonesia sebagai titik persilangan strategis, seperti halnya masa kejayaan maritim Nusantara di masa lalu.
Indonesia sendiri, telah berupaya untuk menempatkan diri sebagai Poros Maritim Dunia. Namun, menghadapi peluang dan tantangan global, Sultan juga mengingatkan pentingnya nilai Bhinneka Tunggal Ika. Beliau menekankan bahwa semboyan tersebut bukan sekadar slogan, tetapi harus diimplementasikan sebagai strategi kebudayaan dalam kebijakan publik.
Lebih lanjut, Sultan menjelaskan bahwa sejarah telah membuktikan bahwa keberagaman budaya dan toleransi dapat menjadi kunci kemajuan. Proses integrasi budaya dan bangsa merupakan keniscayaan dalam sejarah Indonesia. Dengan memahami geopolitik dan geostrategi, serta mengimplementasikan nilai-nilai kebudayaan yang inklusif, Indonesia dapat menghadapi tantangan global dengan lebih efektif.
Simposium Arkipelagis di UGM ini menjadi wadah diskusi penting bagi para akademisi dan pakar untuk membahas posisi Indonesia dalam konteks global. Peserta simposium diharapkan dapat memberikan masukan dan kontribusi pemikiran strategis bagi pemerintah Indonesia dalam merumuskan kebijakan luar negeri dan pembangunan nasional.
Pernyataan Sultan HB X ini menjadi sorotan karena menunjukkan pentingnya pemahaman konteks global bagi bangsa Indonesia. Wawasan geopolitik dan geostrategi, dikombinasikan dengan penerapan nilai-nilai kebudayaan yang inklusif, akan menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan.
Kesimpulannya, pernyataan Sultan HB X ini memberikan perspektif penting tentang bagaimana Indonesia perlu bersiap diri menghadapi pergeseran kekuatan global. Memahami geopolitik dan geostrategi, dan menerapkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika secara nyata, akan menjadi kunci bagi keberhasilan Indonesia di masa depan.