Kebudayaan: Perekat Bangsa dan Pendorong Daya Saing Global
Ketua Komisi X DPR RI dan Wamenbud RI membahas peran krusial kebudayaan dalam menyatukan bangsa, memperkuat daya saing global, serta rencana Omnibus Law Kebudayaan.

Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, dan Wakil Menteri Kebudayaan (Wamenbud), Giring Ganesha, menekankan pentingnya kebudayaan dalam konteks persatuan bangsa dan pembangunan nasional. Pernyataan ini disampaikan dalam sebuah dialog bertajuk 'Memajukan Kebudayaan Melalui Sinergi antara Pemerintah, Masyarakat, dan Media' di Jakarta pada Rabu (26/3). Hetifah menyatakan kebudayaan sebagai solusi atas konflik horisontal dan vertikal yang tengah dihadapi Indonesia, sekaligus sebagai modal pembangunan yang strategis.
Hetifah menjelaskan bahwa kebudayaan tidak hanya sekadar warisan, melainkan aset berharga yang dapat dioptimalkan untuk mendorong perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, kebijakan yang tepat dapat menjadikan kebudayaan sebagai kekuatan ekonomi dan sosial yang signifikan. Ia juga menambahkan bahwa kebudayaan mampu memberikan nilai tambah bagi Indonesia di mata dunia, memperkuat identitas dan daya saing global.
Lebih lanjut, Hetifah menyatakan, "Kita sedang menghadapi banyak persoalan menyangkut kesatuan bangsa berupa konflik horisontal dan vertikal. Kebudayaan bisa mempersatukan kembali." Pernyataan ini menggarisbawahi peran kebudayaan sebagai perekat sosial yang mampu mengatasi perpecahan dan mempersatukan masyarakat yang beragam.
Kebudayaan sebagai Perekat Bangsa
Dalam dialog tersebut, Hetifah secara tegas menyatakan kebudayaan sebagai sektor krusial dalam menghadapi konflik dan disintegrasi bangsa. Hal ini menunjukkan pemahaman mendalam tentang peran kebudayaan dalam menjaga keutuhan dan kesatuan NKRI. Kebudayaan, dengan nilai-nilai dan norma-norma yang terkandung di dalamnya, mampu menjadi landasan bagi persatuan dan kesatuan.
Sebagai kekuatan pemersatu, kebudayaan mampu menjembatani perbedaan suku, agama, dan ras yang ada di Indonesia. Nilai-nilai kebudayaan yang dianut bersama dapat menjadi perekat sosial yang kuat, mengatasi potensi konflik dan menciptakan harmoni dalam masyarakat majemuk.
Pentingnya peran kebudayaan dalam menjaga keutuhan bangsa ini harus terus digaungkan dan diimplementasikan dalam berbagai kebijakan. Pemerintah, masyarakat, dan media memiliki peran penting dalam mempromosikan dan melestarikan nilai-nilai kebudayaan untuk memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
Omnibus Law Kebudayaan dan Revitalisasi Museum
Sementara itu, Wamenbud Giring Ganesha menyampaikan rencana Kementerian Kebudayaan untuk mengajukan Omnibus Law Kebudayaan kepada DPR. Tujuannya adalah untuk menyatukan berbagai isu terkait kebudayaan ke dalam satu regulasi yang komprehensif. Hal ini diharapkan dapat mempermudah pengelolaan dan pengembangan sektor kebudayaan di Indonesia.
Giring juga menekankan pentingnya revitalisasi dan pembangunan museum di daerah-daerah. Menurutnya, museum harus menjadi etalase terdepan kebudayaan Indonesia, menampilkan kekayaan dan keunikan budaya bangsa kepada dunia. "Museum harus menjadi etalase terdepan dari bangsa kita. Jadi ketika ada turis datang, mereka ingin tahu summary Indonesia seperti apa. Tempat pertama yang harus dia kunjungi adalah museum," kata Giring.
Rencana pembangunan dan revitalisasi museum ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk mempromosikan kebudayaan Indonesia di tingkat global. Dengan museum yang modern dan representatif, Indonesia dapat lebih mudah memperkenalkan kekayaan budayanya kepada dunia internasional.
Selain itu, Omnibus Law Kebudayaan juga akan mencakup berbagai sektor lain yang terkait dengan kebudayaan, seperti olahraga, seni, bahasa, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mengembangkan sektor kebudayaan secara terintegrasi dan menyeluruh.
Kesimpulannya, baik Hetifah maupun Giring menekankan pentingnya peran kebudayaan dalam pembangunan nasional. Kebudayaan bukan hanya warisan, tetapi juga modal pembangunan yang dapat memperkuat persatuan bangsa dan daya saing global. Dengan kebijakan yang tepat dan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan media, kebudayaan Indonesia dapat terus berkembang dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.