Taman Budaya Jambi: 22 Agenda Budaya Meriahkan 2025
Taman Budaya Jambi (TBJ) telah merancang 22 kegiatan sepanjang tahun 2025 untuk melestarikan budaya Jambi dan menjadi sarana pendidikan, mencakup lokakarya, festival, dan pameran karya budaya.

Taman Budaya Jambi (TBJ) memiliki agenda yang padat untuk tahun 2025. Sebanyak 22 kegiatan telah dirancang oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jambi melalui UPTD Taman Budaya. Kegiatan-kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan budaya Jambi dan sekaligus berfungsi sebagai sarana pendidikan bagi pelajar dan pegiat seni. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Unit Teknis Daerah Taman Budaya Jambi, Eri Argawan, pada Rabu lalu di Jambi.
Menurut Eri Argawan, "Dalam rangka pembinaan kita membuat ruang-ruang kreasi untuk pelaku seni, sebagai sarana pendidikan bagi pelajar dan pegiat seni." Agenda yang telah disusun mencakup berbagai jenis kegiatan kesenian, mulai dari lokakarya, workshop sastra, teater, tari, musik, hingga seni rupa. Selain itu, terdapat pula festival dan pameran karya budaya yang akan meramaikan kalender kegiatan TBJ sepanjang tahun.
Pelaksanaan kegiatan ini direncanakan efektif setelah Hari Raya Idul Fitri. TBJ memprioritaskan 10 objek sasaran kebudayaan untuk dimajukan, termasuk tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional. Hal ini dilakukan untuk memastikan kelestarian budaya Jambi di tengah perkembangan zaman yang serba digital.
Memajukan Budaya Jambi di Era Digital
TBJ menyadari pentingnya peran dalam menjaga kelestarian budaya Jambi. Sebagai etalase seni budaya Provinsi Jambi, TBJ berkomitmen untuk memfasilitasi berbagai kegiatan yang dapat memperkenalkan dan melestarikan warisan budaya daerah. Tidak hanya bergantung pada anggaran daerah, TBJ juga menerima dukungan dana dari pemerintah pusat melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) setiap tahunnya.
Eri Argawan menjelaskan, "Taman Budaya Jambi masuk kategori type A, kita diberi bantuan dana setiap tahun dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kebudayaan sebesar Rp2 miliar." Dana tersebut digunakan untuk mendukung berbagai program dan kegiatan yang telah direncanakan.
Selain kegiatan rutin, TBJ juga membuka akses bagi komunitas seni dan pelajar untuk memanfaatkan fasilitas yang ada. Taman Budaya Jambi menyediakan tempat latihan dan pertunjukan bagi berbagai genre seni, memberikan kesempatan bagi para seniman muda untuk berkembang dan berkarya.
Sasaran Kebudayaan Prioritas
- Tradisi Lisan
- Manuskrip (Tulisan Tangan)
- Adat Istiadat
- Ritus (Upacara Keagamaan/Budaya)
- Pengetahuan Tradisional
- Teknologi Tradisional
- Seni
- Bahasa
- Permainan Rakyat
- Olahraga Tradisional
Dengan dukungan dana yang cukup dan komitmen untuk melestarikan budaya, Taman Budaya Jambi diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan kebudayaan yang aktif dan berkelanjutan, menjaga warisan budaya Jambi untuk generasi mendatang. Keberadaan TBJ sebagai wadah bagi para seniman dan pegiat budaya menjadi kunci dalam menjaga kelangsungan seni dan budaya Jambi di tengah arus globalisasi.
Agenda-agenda yang telah disusun oleh TBJ menunjukkan komitmen yang kuat dalam melestarikan dan memajukan seni budaya Jambi. Dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, diharapkan upaya ini akan membuahkan hasil yang positif dan berdampak luas bagi perkembangan kebudayaan di Provinsi Jambi.