Tarif Trans Jateng untuk Buruh Disubsidi Jadi Rp1.000, Tiga Program Keberpihakan Gubernur Jateng di Hari Buruh
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengumumkan subsidi tarif Trans Jateng bagi buruh menjadi Rp1.000 dan dua program keberpihakan lainnya dalam rangka Hari Buruh.

Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, baru-baru ini mengumumkan kabar gembira bagi para buruh di Jawa Tengah. Dalam rangka menyambut Hari Buruh, beliau meluncurkan tiga program keberpihakan, salah satunya adalah subsidi tarif tiket Trans Jateng. Tarif yang sebelumnya Rp2.000, kini diturunkan menjadi hanya Rp1.000. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh Gubernur Luthfi saat silaturahmi dan halalbihalal bersama serikat pekerja/buruh di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jateng, Semarang, Selasa, 29 April 2024.
Subsidi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah provinsi untuk meringankan beban para buruh. Program ini diawali dengan moda transportasi Trans Jateng, namun Gubernur Luthfi berencana untuk memperluasnya ke moda transportasi umum lainnya, seperti Trans Semarang. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja.
Selain pengurangan tarif, Gubernur Luthfi juga menekankan pentingnya aksesibilitas transportasi umum bagi buruh. Ia mendorong agar rute Trans Jateng dan moda transportasi lain milik pemerintah daerah dapat menjangkau kawasan-kawasan industri, sehingga memudahkan para buruh dalam perjalanan menuju tempat kerja. Ini merupakan langkah signifikan dalam mendukung mobilitas dan produktivitas para pekerja.
Subsidi Tarif Trans Jateng dan Fasilitas Pendukung Lainnya
Subsidi tarif Trans Jateng sebesar Rp1.000 ini berlaku tidak hanya bagi buruh, tetapi juga untuk pelajar, penyandang disabilitas, dan lansia. Hal ini menunjukkan kesetaraan dan komitmen pemerintah dalam memberikan akses transportasi yang terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat. "Jadi, buruh, pelajar, disabilitas, dan orang tua sama untuk kami ‘openi’, tarifnya (Trans Jateng, red.) Rp1.000," kata mantan Kapolda Jateng tersebut.
Selain subsidi transportasi, Gubernur Luthfi juga mengumumkan program pembangunan ‘daycare’ di setiap kawasan industri. Fasilitas ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi para buruh yang memiliki anak kecil, sehingga mereka tidak perlu khawatir dengan pengasuhan anak selama bekerja. "Bagi bapak-ibu yang kerja, lha terus sing ngopeni anake sopo? (Lalu yang mengurus anaknya siapa?). Maka seluruh perusahaan harus punya ‘daycare’, dan tidak boleh dipungut biaya," tegasnya.
Pembangunan ‘daycare’ ini merupakan langkah inovatif dalam mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan keluarga bagi para buruh. Dengan adanya fasilitas ini, diharapkan para buruh dapat lebih fokus pada pekerjaan mereka tanpa harus memikirkan masalah pengasuhan anak.
Keberadaan ‘daycare’ gratis di kawasan industri juga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi tingkat absensi para pekerja. Langkah ini menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kesejahteraan buruh secara menyeluruh, tidak hanya dari segi ekonomi, tetapi juga dari segi sosial.
Dukungan untuk Koperasi Buruh
Program keberpihakan ketiga yang diumumkan Gubernur Luthfi adalah dukungan terhadap koperasi buruh. Ia mendorong agar koperasi buruh dapat menjamin keterjangkauan harga bahan pokok bagi para anggotanya. Strategi yang diusulkan adalah dengan mengambil suplai barang langsung dari produsen, sehingga harga jual dapat ditekan.
Dengan mengambil barang langsung dari produsen, seperti beras dari petani dan cabai dari petani, koperasi buruh dapat mengurangi biaya distribusi dan menjamin harga yang lebih terjangkau bagi para anggotanya. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli para buruh dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Inisiatif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memberdayakan koperasi buruh dan meningkatkan peran mereka dalam perekonomian. Dengan dukungan dari pemerintah, diharapkan koperasi buruh dapat berkembang dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi para anggotanya.
Ketiga program yang diumumkan Gubernur Luthfi ini menunjukkan komitmen nyata pemerintah Jawa Tengah dalam meningkatkan kesejahteraan para buruh. Subsidi tarif Trans Jateng, pembangunan ‘daycare’ di kawasan industri, dan dukungan terhadap koperasi buruh merupakan langkah-langkah konkret yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan para pekerja di Jawa Tengah. Semoga program-program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat yang maksimal bagi para buruh.