Gubernur Jateng Dorong Pengembang Sediakan Rumah Subsidi Layak untuk Tekan Kemiskinan
Gubernur Jateng mengajak pengembang perumahan untuk menyediakan rumah subsidi yang layak sebagai upaya menekan angka kemiskinan di Jawa Tengah.

Semarang, Jawa Tengah - Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, mengajak para pengembang perumahan untuk berperan aktif dalam menekan angka kemiskinan di provinsi tersebut. Ajakan ini disampaikan melalui penyediaan rumah subsidi yang layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Luthfi menekankan bahwa penyediaan hunian yang terjangkau merupakan salah satu hak dasar warga negara yang harus dipenuhi.
"Kita sepakat bahwa sandang, papan, pangan merupakan hak hidup warga negara," ujar Ahmad Luthfi saat membuka Jateng Omah Expo ke-3 di Semarang. Ia menambahkan bahwa sektor perumahan memiliki kontribusi signifikan dalam upaya pemerintah daerah untuk mengurangi angka kemiskinan, terutama melalui penyediaan akses hunian yang layak dan terjangkau.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terus berupaya meningkatkan keterjangkauan rumah bagi masyarakat yang kurang mampu melalui berbagai program. Salah satu inisiatif yang dijalankan adalah program "Tuku Lemah oleh Omah" (Beli Tanah Dapat Rumah) serta program perbaikan rumah tidak layak huni (RTLH). Program RTLH akan ditingkatkan secara signifikan pada tahun 2025, dengan target perbaikan sebanyak 17.000 unit rumah.
Upaya Mengatasi Backlog Perumahan di Jawa Tengah
Ketua DPW Asosiasi Pengembang Perumahan Nasional (Apernas) Jateng, Eko Purwanto, mengungkapkan bahwa hingga Desember 2024, masih terdapat 324.803 backlog kepemilikan rumah di Jawa Tengah. Tingginya harga rumah dan kurangnya informasi menjadi faktor utama penyebab kondisi ini.
Apernas Jateng bekerja sama dengan Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakim) Jateng untuk mengatasi masalah backlog perumahan. Kolaborasi ini bertujuan untuk memenuhi target pemerintah pusat dalam menyediakan tiga juta rumah subsidi. Program perumahan yang sedang diupayakan meliputi rumah susun perkotaan, rumah pedesaan, dan rumah subsidi yang dibangun oleh pengembang.
Eko Purwanto menambahkan, "Kami berupaya untuk menjembatani kesenjangan antara kebutuhan rumah dan kemampuan masyarakat. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak, kami berharap dapat menyediakan hunian yang layak dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat."
Jateng Omah Expo 2025: Mendorong Sertifikasi Pengembang Perumahan
Jateng Omah Expo (Jomex) 2025, yang berlangsung mulai 15 hingga 26 Mei, menjadi wadah bagi para pengembang perumahan untuk menawarkan berbagai pilihan hunian kepada masyarakat. Selain itu, ajang ini juga dimanfaatkan untuk mendorong program sertifikasi pengembang perumahan.
Forum Komunikasi Developer Provinsi Jateng bekerja sama dengan Pemprov Jateng dalam penyelenggaraan Jomex. Acara ini diikuti oleh 19 pengembang perumahan, baik yang menawarkan rumah subsidi maupun komersial, serta dua perusahaan penyedia material bangunan dan lima lembaga perbankan.
"Jomex ini adalah platform yang sangat baik untuk mempertemukan pengembang, konsumen, dan pihak-pihak terkait lainnya dalam industri perumahan. Kami berharap, melalui acara ini, semakin banyak masyarakat yang dapat memiliki rumah impian mereka," kata salah satu perwakilan dari Forum Komunikasi Developer Provinsi Jateng.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, pengembang, dan berbagai pihak terkait, diharapkan masalah backlog perumahan di Jawa Tengah dapat segera teratasi. Penyediaan rumah subsidi yang layak dan terjangkau akan menjadi kunci dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan di provinsi ini.